Survei LSI: Prabowo-Gibran Unggul Jauh dari Ganjar-Mahfud, Anies-Imin
Hasil survei nasional Lembaga Survei Indonesia atau LSI terbaru periode 3-5 Desember 2023 menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul jauh dibandingkan dua paslon lain peserta Pilpres 2024.
"Pada Desember 2023 ini, survei kami menemukan bahwa pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran, itu angka elektabilitasnya atau dukungan masyarakat ada di angka 45,6%," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei seperti dipantau secara daring dari Jakarta, Minggu (12/12).
Pasangan calon Ganjar-Mahfud menyusul di posisi kedua dengan elektablitas 23,8%, sedangkan Anies-Muhaimin berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 22,3%.
"Angka untuk Prabowo-Gibran itu cenderung meningkat dibandingkan dengan Oktober 2023. Anies-Muhaimin juga cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan Oktober 2023; sedangkan Ganjar-Mahfud cenderung turun penurunan dibandingkan dengan Oktober 2023," kata Djayadi.
Survei LSI yang dilakukan pada Oktober 2023 mendapati elektabilitas Prabowo-Gibran di angka 35,9%, Ganjar-Mahfud 26,1%, serta Anies-Muhaimin 19,6%. Djayadi menyebut, tingkat responden yang menyatakan "belum menjawab" juga turun dari 18,3% pada Oktober menjadi 8,3% pada Desember.
"Yang pada Oktober lalu belum menentukan pilihan, pada saat ini banyak pindah ke Prabowo. Sebagian dari kenaikan Prabowo itu juga berasal dari penurunan suara Ganjar. Sedanhkan Anies, tidak mendapatkan dampak negatif dari kenaikan suara Prabowo, malah mengalami kenaikan," kata dia.
Djayadi menjelaskan, alasan kebanyakan responden memilih Anies-Muhaimin adalah karena ingin adanya perubahan. Sementara itu, alasan responden yang memilih Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud juga cenderung serupa, yakni melihat pasangan itu sebagai sosok yang paling mampu memimpin.
"Jadi, ada kesamaan antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud, dan perbedaannya mencolok dengan Anies-Muhaimin, yaitu soal ingin perubahan. Masyarakat tampaknya masih membelah ketiga pasangan ini menjadi dua bagian, pasangan yang melanjutkan kepemimpinan sekarang dan pasangan yang akan melakukan perubahan," ujar Djayadi.
Target populasi pada survei tersebut adalah warga negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon.