Survei Kompas: Prabowo - Gibran Unggul, Jumlah Pemilih Bimbang Naik
Survei terbaru yang dirilis Litbang Kompas menunjukkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menjadi calon presiden dan calon wakil presiden dengan elektabilitas tertinggi. Survei digelar pada 29 November - 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden.
Berdasarkan survei tersebut pasangan nomor urut 2 Prabowo - Gibran meraih elektabilitas 39,7 %. Selanjutnya pada urutan kedua ada pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan suara 16,7% mengalahkan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD dengan suara 15,3%.
Bila dibanding survei Kompas sebelumnya yang dirilis Agustus 2023 suara Prabowo - Gibran naik signifikan dari 31,3% menjadi 39,7%. Bila dilihat dari sebaran daerah, elektabilitas pasangan nomor urut 2 ini mengalami kenaikan di seluruh wilayah. Di Jawa suara Prabowo - Gibran naik dari 28,8% menjadi 36,7%.
Berkebalikan dengan Prabowo, pasangan Ganjar - Mahfud justru mengalami penurunan signifikan. Pada survei Agustus menurut Litbang Kompas pasangan nomor urut 3 ini berada di atas Prabowo - Gibran dengan suara 34,1%. Namun pada survei terbaru pasangan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Hanura dan Perindo hanya meraih 18% suara atau turun 16,1%.
Menurut Kompas, salah satu pendongkrak suara Prabowo adalah faktor Gibran. Dibanding Mafud dan Muhaimin, elektabilitas Gibran lebih tinggi yaitu 37,3%, dibanding Mahfud 21,6% dan Muhaimin 12,7%.
"Melebarnya jarak elektabilitas Ganjar dan Prabowo tak lepas dari pergeseran dukungan yang terjadi pada pemilih PDIP dan pemilih Jokowi," tulis Kompas dan rilis survei yang dikutip Senin (11/12).
Banyak Pemilih yang Belum Menentukan Sikap
Di sisi lain, survei Litbang Kompas juga menunjukkan peningkatan jumlah pemilih yang belum menentukan sikap atau undecided voting. Pada survei terbaru jumlah pemilih yang belum menentukan sikap saat ditanya sosok capres yang akan dipilih naik menjadi 24,9% dari 15,4% pada survei Agustus 2023.
Jumlah ini menjadi 28,4% saat pertanyaan diubah menjadi pasangan capres dan cawapres yang akan dipilih. Terdapat kenaikan 3,5% penambahan suara yang bimbang karena faktor cawapres.
Berdasarkan survei Kompas, para pemilih yang bimbang ini mayoritas merupakan pemilih Presiden Joko Widodo pada pemilu 2019. Dan sebagian lainnya merupakan mereka yang tidak atau belum menggunakan hak pilih pada pemilu 2019.
Selain itu Kompas menemukan para pemilih yang belum menentukan sikap berasal dari pemilih perempuan, tinggal di pedesaan dan dari kalangan Nahdlatul Ulama. Adapun survei dilakukan Kompas dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi dengan margin error 2,65%. Sedangkan tingkat kepercayaan mencapai 95%.