Gibran Minta Maaf Bersorak saat Debat Perdana, Siap Ditegur KPU
Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka meminta maaf atas aksinya bersorak saat debat capres perdana di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12). KPU menyatakan Gibran tak seharusnya bersorak saat debat.
"Ya saya mohon maaf sebelumnya ya," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (14/12).
Gibran tak menjelaskan alasan sikapnya tersebut saat debat. Dia mengatakan akan mengevaluasi sikapnya. "Semua teguran dan evaluasi kami terima," katanya.
Pada debat pertama, Gibran sempat berdiri dari tempat duduk, berteriak, serta mengajak penonton debat bersorak.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari menyatakan akan menegur Gibran. "Ini tidak boleh dan kami tegur," kata Hasyim, hari ini.
KPU akan menjadikan hal ini sebagai evaluasi debat berikutnya."Saat rapat persiapan debat selanjutnya, kami sampaikan," kata Hasyim.
Gibran bersorak dan turun dari kursinya saat capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menjawab pertanyaan Anies Baswedan soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Putusan MK itu mengubah syarat usia cawapres di bawah 40 tahun atau sedang menjabat sebagai kepala daerah dan memberikan karpet merah buat Gibran maju sebagai cawapres.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menghentikan aksinya setelah dicolek seorang pendukung yang duduk di belakangnya. Video aksi Gibran bersorak tersebut beredar di media sosial dan menuai beragam komentar.
Loh loh loh,
Karakter asli masing2 pasangan calon kelihatan aslinya
di #DebatCapres
Paslon No 2, Prabowo Emosian menanggapi pertanyaan, sementara Gibran seperti tim hore2 anak sekolahan, sampai2 harus ditegur oleh tim suksesnya agar menjaga sikap ????
Konyol dan aneh... pic.twitter.com/mFa8rwkyXF— Davina Sastrosudiro (@DavinaSastro) December 12, 2023
Saat bertanya kepada Prabowo, Anies mengkritisi keputusan Mahkamah Konstitusi terkait batas umur calon Wakil Presiden. Ia lalu menyebut ada fenomena orang dalam yang mewabah di Indonesia.
"Ketika fenomena ordal ini bukan hanya di masyarakat tapi di proses yang paling puncak, negeri ini rusak apabila tatanan hukum itu hilang," kata Anies dalam debat capres perdana di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (12/12).