Anies Tawarkan Program Bansos Plus, Apa Beda dengan Kebijakan Jokowi?
Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menyatakan program bansos plus yang akan digulirkan oleh calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan berbeda dengan yang saat ini sudah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo. Salah satu perbedaan terletak pada kualitas dan kuantitas penerima bansos.
"Program bansos plus ini yang akan diperbaiki tata kelolanya," kata Juru Bicara (Jubir) Timnas AMIN Reynaldi Sarijowan seperti dikutip Minggu (17/12).
Menurut Reynaldi perubahan yang dibawa oleh pasangan calon nomor urut 1 itu tidak selamanya meniadakan apa yang telah ada di masa Jokowi. Salah satunya adalah mengenai program bansos yang saat ini telah dilakukan oleh Jokowi. Ia menyebutkan Anies dan Muhaimin menawarkan perubahan untuk meningkatkan kualitas program ke ranah lebih baik.
Reynaldi mengatakan untuk program bansos yang saat ini sudah berjalan nantinya akan diperbaiki oleh tim AMIN dengan memperhatikan tata kelola bansos. Selain itu menurut dia data penerima bansos juga akan diperbaiki dan disempurnakan. Ia menyebut hingga saat ini data penerima masih banyak yang tidak tepat, bahkan yang seharusnya menjadi penerima malah tidak begitu sebaliknya.
"Bansos plus itu sebenarnya meningkatkan kualitas dan kuantitas program, dan manfaatnya bisa lebih luas lagi," ujar Reynaldi.
Sebelumnya, saat berkampanye di Provinsi Riau, Capres Anies Baswedan memperkenalkan program bansos plus, yang merupakan upgrade dari program sebelumnya. Program tersebut, kata Anies, sekaligus memperkuat salah satu poin perubahan, yakni meningkatkan apa yang sudah baik. Bansos plus ini memiliki tiga poin utama, yakni plus manfaatnya, plus penerimanya, plus layanannya.
"Artinya data penerima diperbaiki, dan plus layanannya yang artinya negara memberikan pelayanan terbaik kepada semua penerima bansos plus," kata Anies.
Adapun bansos merupakan salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo yang sudah dijalankan sejak 2016. Meski begitu program serupa sebenarnya telah dimulai sejak pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dengan nama Bantuan Langsung Tunai (BLT). Pada 2016, negara mengucurkan Rp150,84 triliun untuk melindungi masyarakatnya dari masalah sosial.
Program bansos Jokowi terus berlanjut dalam berbagai bentuk misalnya kartu pra kerja yang dibuat sebagai mitigasi dampak Covid-19 sejak 2021. Kemudian juga ada dana bansos berupa minyak dan bantuan beras, dan bantuan sosial untuk mitigasi dampak el-nino.
Pada APBN 2024 Jokowi bahkan mengalokasikan anggaran hingga Rp 252,77 triliun untuk bansos yang dibuat melindungi masyarakat dari masalah sosial.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin, (13/11) menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta pilpres 2024. Hasil pengundian dan penetapan nomor urut pada Selasa (14/11) menetapkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Adapun jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.