Beda Sikap Capres Cawapres Soal Politik Uang, Siapa Tegas Menolak?

Ade Rosman
20 Desember 2023, 11:38
Capres
ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.
Sejumlah anggota Babinsa membagikan paket sembako kepada keluarga kurang mampu di Markas Batalyon 711/Raksatama di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (19/12/2023).

Masa kampanye telah memasuki hari ke-23. Hari pencoblosan yang telah ditetapkan pada 14 Februari 2024 tinggal 55 hari lagi. Selama masa kampanye calon presiden dan wakil presiden telah bersafari ke sejumlah tempat untuk mengkampanyekan program yang ditawarkan. 

Dalam sejumlah kampanye para kandidat baik capres maupun cawapres turut menyinggung soal politik uang ini. Politik uang menjadi perhatian lantaran Badan Pengawas pemilu mengumumkan persoalan ini menjadi bentuk pelanggaran yang paling mungkin terjadi selama pilpres dan pemilu 2024.

Bagaimana sikap para capres dan cawapres dalam menghadapi fenomena politik uang yang berembang di masyarakat? 

Prabowo Bolehkan Pemilih Terima Uang

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto beberapa kali menyebut bahwa masyarakat boleh saja menerima uang sogokan. Namun, saat memilih tetap sesuai dengan keinginannya sendiri. Teranyar, Prabowo mengatakan itu saat menghadiri Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) secara daring di Semarang, Selasa (18/12) lalu.

"Pemodal-pemodal itu akan berusaha bagaimana caranya membeli suara rakyat. Kita harus mengatakan kepada rakyat, kalau kalian (pengusaha) berusaha membeli suara rakyat, tidak masalah ambil saja uang itu, tapi memilih dengan hati nurani," kata Prabowo.

Ganjar Sebut Politik Uang Tak Boleh

Berbeda dengan Prabowo, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan sikap tegas menolak politik uang. Saat melakukan kampanye di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (17/12) lalu sempat diminta untuk berbagi rezeki oleh seorang warga yang berada di lokasi itu.

Kala itu, mulanya warga tersebut menanyakan apakah Ganjar tak membagikan uang pada masyarakat sekitar. "Tidak bagi-bagi toh Pak," kata warga kepada Ganjar.

Pertanyaan itu lantas disambut Ganjar. "Bagi apa?" kata Ganjar.

"Bagi-bagi uang, bagi-bagi rezeki toh maksudnya," kata warga menimpali.

Mendengar pertanyaan itu, Ganjar lalu memanggil panitia pengawasan pemilu (panwaslu) setempat yang kala itu tengah mengawasi kampanyenya di Magelang tersebut. 

"Panwas, ini ada pertanyaan 'Pak Ganjar bagi-bagi rezeki, bagi-bagi duit boleh tidak?'" tanya Ganjar kepada Panwaslu. Menjawab pertanyaan itu, petugas Panwaslu pun mengatakan bahwa hal itu tak diperbolehkan.

"Mboten (tidak) ya," katanya.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...