Pemerintah Ringkus Satu Sindikat TPPO Pengungsi Rohingya
Pemerintah meringkus satu sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam rombongan pengungsi Rohingnya yang mendarat di Aceh. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan sindikat tersebut kini sudah ditangkap oleh aparat penegak hukum setempat.
"Dari kasus Rohingnya ini, kita menangkap satu di antaranya yang rombongan itu ada sindikat perdagangan," kata Mahfud usai mengisi agenda Peringatan Hari Migran Sedunia di Margo Hotel Depok, Jawa Barat pada Rabu (20/12).
Mahfud mengatakan penangkapan perkongsian TTPO terbilang cukup runyam. Musababnya, komplotan sindikat itu membaur dengan rombongan pengungsi Rohingnya. Calon wakil presiden nomor urut 3 itu menjelaskan persoalan pengungsi Rohingnya merupakan perkara yang kompleks.
"Ini juga campur-camput, ada sindikat perdagangan orang, soal kemanusiaan, masalah diplomasi, dan sebagainya," katanya
Praktik perdagangan orang dalam rombongan pengungsi Rohingnya telah menjadi kekhawatiran pemerintah. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, berencana mengunjungi Aceh untuk meninjau kondisi pengungsi Rohingya.
Pengawasan sektor pariwisata di Tanah Rencong dinilai mendesak seiring adanya kekhawatiran soal pengungsi Rohingya bisa menjadi bagian dari TPPO.
"Jadi harus kami pastikan jangan sampai nanti berdampak negatif terhadap wisata di Aceh," kata Sandiaga di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (7/12).
Masifnya pergerakan pengungsi Rohingya di Aceh turut menjadi perhatian sejumlah pejabat negara. Menteri Pertahanan sekaligus Calon Presiden, Prabowo Subianto, turut menyoroti kedatangan pengungsi Rohingya di Pulau Sabang pada Selasa (21/11).
Dia mengatakan Pemerintah sebenarnya terbuka untuk menerima kedatangan para pencari suaka yang dijuluki 'manusia perahu' itu. Kendati demikian, ada kendala terkait penyaluran bantuan logistik dan pangan untuk pengungsi Rohingnya.
Total pengungsi Rohingya yang mendarat di Pulau Sabang berjumlah 220 jiwa yang terdiri dari dari 72 orang laki-laki, 92 orang perempuan, dan 56 anak-anak.
"Sekarang katakanlah mau bantu Rohingya, apa yang bisa kita bantu, rakyat kita sendiri kurang makan. Anak-anak kita sekitar 20% lebih kurang gizi," kata Prabowo saat menjadi pembicara dalam Dialog Publik Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (24/11).
Selain 220 pengungsi di Pulau Sabang, terdapat juga 249 jiwa imigran Rohingya kembali mendarat di pesisir pantai Aceh. Mereka mendarat di kawasan tempat penampungan ikan Lapang Barat Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.