Buntut Aksi Gibran, KPU Siapkan Pengendali Suasana Arena Debat
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan petugas khusus yang bertugas mengendalikan suasana di area debat agar terciptanya ketertiban. Hal ini untuk mencegah aksi seperti yang dilakukan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka terulang.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan akan ada Liaison officer yang bertugas untuk mengendalikan suasana di tiap paslon. "Untuk menjaga ketertiban bersama disepakati masing-masing tim pasangan calon kemudian ada LO di arena debat," kata Hasyim dalam konferensi pers di kantor KPU, Jakarta Pusat, Kamis (21/12).
Hasyim mengatakan, keputusan itu usai KPU melakukan rapat evaluasi bersama seluruh tim pasangan calon dengan media penyelenggara. Hasyim mengatakan, nantinya LO tersebut akan berasal dari tim pasangan calon, bukan dari pihak KPU.
"Kemudian itu dijadikan bahan untuk catatan-catatan menata ulang suasana dalam debat yang kedua," katanya.
Hasyim pun mengungkapkan terdapat sejumlah perbedaan dalam debat cawapres nanti. Nantinya calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka akan memaparkan visi misi pertama. Berbeda dengan pada debat capres yang dimulai dengan kandidat nomor urut 1.
"Pada debat kemarin penyampian visi misi dimulai paslon satu, debat kedua akan dimulai dengan visi misi nomor urut 2," kata Hasyim.
Hasyim mengatakan, hal itu akan diterapkan seterusnya. Pada debat ketiga dimulai pemaparan dari paslon nomor urut 3, dan seterusnya.
KPU juga menyediakan podium untuk debat cawapres. Selain itu, para kandidat juga diperbolehkan menggunakan alat tulis berupa pulpen dan kertas.
"Hanya saja alat bantu yang lain, teleprompter atau IPad atau yang lain-lain tidak diperbolehkan," kata Hasyim.
Sebelumnya, KPU menegur Gibran karena dinilai menunjukkan gestur bersorak saat debat pertama capres pada Selasa (12/12). Pada debat pertama, putra sulung Presiden Joko Widodo itu sempat berdiri dari tempat duduk, berteriak, serta mengajak penonton debat bersorak.