Jurus SGIE Gibran dalam Debat Cawapres Dikritik Anies, Dibela Kaesang
Urusan State of Global Islamic Economy (SGIE) yang dilontarkan Gibran Rakabuming Raka saat debat calon wakil presiden pada Jumat (22/12) lalu menimbulkan kontroversi. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep membela kakak sulungnya.
Kaesang mengatakan performa Gibran dalam debat secara umum sangat baik dan bisa mendominasi. Soal SGIE, ia meminta masyarakat yang menilai kemampuan masing-masing cawapres.
"Balik lagi, saya rasa kita melihat Mas Gibran overall (keseluruhan) sangat baik," kata Kaesang di Jakarta, Minggu (24/12) dikutip dari Antara.
Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu juga mengatakan penampilan Gibran menjawab keraguan masyarakat soal kemampuan komunikasi publiknya.
"Ketika orang-orang meninggikan dirinya sendiri biasanya akan direndahkan, biasanya orang yang direndahkan akan ditinggikan," katanya.
Sebelumnya Anies mempertanyakan kualitas pernyataan yang disampaikan Gibran soal SGIE. Ia meminta masyarakat menilai pertanyaan tersebut apakah cerdas cermat atau gagasan ideologi yang diwujudkan lewat kebijakan.
"Karena yang dibutuhkan di tingkat kepemimpinan nasional adalah hal substantif," kata Anies usai debat cawapres di JCC, Jakarta, Jumat (22/12).
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar, tidak paham terkait isu yang ditanyakan Gibran yakni SGIE. Wali Kota Solo itu bertanya kepada Cak Imin bagaimana caranya meningkatkan ranking Indonesia di SGIE.
Meski demikian, Cak Imin mengaku tak tahu apa yang dimaksud dengan SGIE. "Terus terang SGIE itu saya tidak paham," kata Muhaimin.
Karena Muhaimin tidak bisa menjawab maka moderator kembali memberikan kesempatan kepada Gibran untuk memperjelas pertanyaannya. Gibran sempat mengkritik Muhaimin yang tidak paham mengenai SGIE.
"SGIE itu adalah State of Global Islamic Economy. Misalnya sekarang sudah masuk 10 besar itu makanan halal, skincare, dan fesyen. Mohon maaf kalau agak sulit ya Gus,” kata Gibran.
