Anies Kenalkan Program Pinternet, Janjikan Pemerataan Akses Internet
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar mencanangkan program baru untuk mengatasi masalah akses internet Indonesia yang masih lambat dan tidak merata. Program bernama Pinternet ini akan memiliki tiga prioritas: memberi bantuan kuota, peningkatan kecepatan internet, dan mengatur manajemen frekuensi.
“Dengan adanya fasilitas internet yang merata, kapasitas lebih tinggi, kecepatan lebih tinggi, kami berharap kegiatan produktif yang masyarakat lakukan bisa menjangkau pasar lebih luas,” kata Anies Baswedan dalam acara acara Desak Anies di Pontianak seperti dikutip Rabu (27/12).
Saat memperkenalkan Pinternet, Anies turut memboyong Co-captain Timnas AMIN, Leontinus Alpha Edison. Dalam acara Desak Anies. Leon mengatakan pihaknya bakal memberi kuota 30 GB terutama untuk mahasiswa. Kemudian, rata-rata kecepatan internet yang bisa diakses hingga 100 Mbps.
Co-founder Tokopedia ini menjelaskan, saat ini rata-rata kecepatan internet Indonesia di angka 23 Mbps. Sementara itu rata-rata kecepatan internet dunia adalah 42 Mbps. Dari angka itu, kecepatan internet Indonesia duduk di peringkat ke-96 dari 143 negara di dunia.
Leon juga mengatakan perlunya manajemen frekuensi di Tanah Air. Dengan kondisi negara kepulauan, Indonesia lebih cocok dengan akses internet nirkabel atau wireless. Bila spesifikasi frekuensi tidak cocok, akan sangat sulit untuk mencapai frekuensi 3G hingga 4G. Padahal, spektrum frekuensi bisa mempengaruhi infrastruktur agar bisa masuk dalam teknologi 4G dan 5G.
“Kami mau 100% desa bisa 100% di-cover koneksi internet. Kalau nanti di Puskesmas, itu 100% koneksi internetnya ada,” kata Leon dalam agenda yang sama.
Lebih lanjut, Anies menegaskan program ini tidak hanya berfokus pada konsumsi informasi di internet, namun harapannya bisa menjangkau lebih banyak kegiatan produktif. Aspek konektivitas ini menjadi salah satu aspek penting, seiring dengan aspek mobilitas, transportasi, dan logistik.