Gibran Akan Ikuti Aturan Main KPU Soal Penggunaan Singkatan saat Debat
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka akan mengikuti aturan main Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal penggunaan singkatan saat debat.
KPU dalam debat mendatang akan mengoptimalkan peran moderator agar menjalankan fungsi terkait pertanyaan. Selain itu, KPU akan meminta bantuan liaison officer. "Ikuti aturan saja," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/1) dikutip dari Antara.
Soal penggunaan singkatan dalam debat sempat menjadi polemik usai Gibran menanyakan soal istilah SGIE kepada calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar.
Muhaimin menjawab tak mengerti apa itu SGIE. Gibran lalu menjelaskan SGIE adalah State of the Global Islamic Economy.
"Misalnya sekarang sudah masuk 10 besar itu makanan halal, skincare, dan fesyen. Mohon maaf kalau agak sulit ya Gus,” kata Gibran saat debat cawapres pada Jumat (22/12).
Sebelumnya calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mempertanyakan kualitas pernyataan yang disampaikan Gibran soal SGIE. Ia meminta masyarakat menilai pertanyaan tersebut apakah cerdas cermat atau gagasan ideologi yang diwujudkan lewat kebijakan.
"Karena yang dibutuhkan di tingkat kepemimpinan nasional adalah hal substantif," kata Anies usai debat cawapres di JCC, Jakarta, Jumat (22/12).
Namun Gibran dibela Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga adiknya yakni Kaesang Pangarep. Kaesang mengatakan performa Gibran dalam debat secara umum sangat baik dan bisa mendominasi. Soal SGIE, ia meminta masyarakat yang menilai kemampuan masing-masing cawapres.
"Ketika orang-orang meninggikan dirinya sendiri biasanya akan direndahkan, biasanya orang yang direndahkan akan ditinggikan," katanya di Jakarta, Minggu (24/12).