JK Prediksi Pilpres 2024 Berlangsung Dua Putaran, Ada Koalisi Baru
Mantan Wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla alias JK, memprediksi Pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua putaran. Dia menilai sulit buat kandidat memenangkan putaran pertama karena butuh 85 juta suara. Sehingga di putaran kedua itu, akan ada koalisi baru dari kelompok pasangan yang meraih suara di urutan dua dan tiga.
“Biasanya, yang bersatu itu partai yang (mengusung) peringkat kedua dan ketiga sehingga membuat koalisi baru,” kata Jusuf Kalla di kediamannya, Jalan Brawijaya Raya no. 6, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).
Prediksi ini didasarkan atas pengalamannya di Pemilu 2004. Ada banyak partai politik di Indonesia yang mencalonkan pasangan capres-cawapres. Kemudian, koalisi baru terbentuk, namun JK tetap menang sebagai wakil presiden dari SBY.
Kendati demikian, JK tidak bisa memprediksi kubu mana yang bakal berkoalisi dalam Pilpres 2024 putaran kedua. Menurutnya, hal ini bergantung pada keputusan masing-masing petinggi partai.
“Tergantung partai masing-masing dan selalu begitu. Mereka yang menentukan kemana suara terakhir akan diarahkan,” ujarnya.
Ketua PMI tersebut juga tidak bisa memastikan, apakah koalisi baru ini bisa mengalahkan pasangan Prabowo-Gibran yang memiliki elektabilitas tertinggi. Terbaru, survei dari Indonesia Political Opinion (IPO) mencatat elektabilitas Prabowo dan Gibran 42,3%, AMIN 34,5%, kemudian Ganjar Pranowo dan Mahfud MD 21,5%.
“Sekiranya, berarti tidak pasti. Tapi ada kemungkinan (menang),” ujarnya.
Pada Pemilu 2004 terdapat lima pasangan yang berkompetisi. Mereka yakni Wiranto–Salahuddin Wahid, Megawati Soekarnoputri–Hasyim Muzadi, Amien Rais–Siswono Yudohusodo. Kemudian SBY-JK dan Hamzah Haz–Agum Gumelar.
Tiga paslon yang maju ke putaran kedua adalah SBY-JK, Megawati-Hasyim Muzadi, dan Wiranto-Salahuddin Wahid. Di putaran kedua ini, SBY-JK menang dengan perolehan suara 60,62%.