Anies Kenalkan Konsep Bansos Plus, Ada Hitungan Inflasi
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan meluruskan dirinya tidak akan memberhentikan bantuan sosial alias bansos. Anies mengatakan ia akan mengubah bansos menjadi bansos plus.
“Kabar yang mengatakan itu dihentikan, itu tidak benar. Yang ada diubah dari bansos menjadi bansos plus,” kata Anies di acara Desak Anies di Ambon, Senin (15/1).
Ada tiga aspek bantuan sosial yang akan diubah Anies. Pertama, terkait jumlah bantuan dan jumlah penerima. Anies menilai hingga saat ini belum ada data penerima bansos di Program Keluarga Harapan alias PKH yang akurat. Salah satu cara meningkatkan akurasi data itu adalah melibatkan masyarakat untuk verifikasi.
Kedua, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut melihat ada praktik nepotisme dalam penyebaran bansos. Untuk membersihkan nepotisme tersebut, ia ingin melibatkan masyarakat.
“Ketiga, pendampingan supaya memiliki soft skill agar bisa punya pendapatan tambahan,” ujar Anies.
Anies mengatakan pengalamannya di DKI Jakarta bisa diteruskan di tahap nasional. Saat ia memberi bansos di ibukota, ia akan meminta ketua RT untuk verifikasi dan bermusyawarah. Kelompok masyarakat yang paling terlibat dalam verifikasi ini adalah kaum ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga alias PKK.
Dalam PKK, ada kelompok dasawisma alias kelompok yang terdiri atas 10 ibu dari 10 keluarga. Selain itu ada juga kader Posyandu yang paham kondisi masyarakat yang ada di lingkungan. Dua kelompok ini kemudian bisa diberdayakan untuk verifikasi kondisi di lapangan.
“Dari situ, kami berikan bantuan agar sesuai syarat,” katanya.
Timnas AMIN Konsep Dana Bansos Ikuti Laju Inflasi
Dewan Pakar Timnas AMIN mengatakan besaran program bantuan sosial (bansos) plus yang diberikan akan disesuaikan dengan laju inflasi.
"Mereka yang rentan miskin, tentunya bansos itu disesuaikan dengan laju inflasi," kata Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN Achmad Nur Hidayat dikutip dari Antara.
Ia mengatakan sesuai dengan fungsi dari bantuan sosial, program bansos plus yang dibawa oleh AMIN digunakan sebagai penyangga (buffer) dalam melawan sulitnya kondisi ekonomi.
Penerapan besaran bansos plus sesuai laju inflasi merupakan komitmen untuk menjaga kesejahteraan masyarakat.
"Tidak fair kalau seandainya mereka menerima bansos yang sama padahal inflasinya meninggi. Tentunya dengan uang yang sama, karena inflasinya meninggi mereka akan semakin sulit untuk membeli kebutuhan pokok," ujarnya.