Jokowi Soroti Jalan Solo-Purwodadi: Bertahun-Tahun Selalu Bergelombang

Ringkasan
- BPK menemukan masalah dalam penyaluran dana FLPP, termasuk 256 debitur yang tidak tepat sasaran dan penggunaan QRC yang tidak optimal.
- BPK menyoroti lemahnya penanganan penyelesaian kredit FLPP terhadap debitur yang meninggal dunia, seperti bank penyalur yang belum mengajukan klaim asuransi.
- BPK merekomendasikan pemutakhiran regulasi, peningkatan verifikasi penghasilan, dan pengembangan QRC untuk memastikan ketepatan sasaran pemanfaatan dana FLPP.

Presiden Joko Widodo hari ini meninjau proyek perbaikan jalan Solo-Purwodadi di Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sempat menjajal jalan yang disebutnya selalu bergelombang.
"Sudah bertahun-tahun biasanya Jalan Solo-Purwodadi jalannya selalu bergelombang karena tanah yang dinamis," kata Jokowi seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/1).
Oleh sebab itu, ia memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membeton jalan tersebut. Jokowi mengatakan meski ongkos membeton lebih mahal, namun daya tahan jalan bisa lebih panjang.
"Pembangunannya tidak diaspal, tapi dibeton," kata Jokowi.
Jokowi sebelumnya mengatakan pemerintah telah menyiapkan dana Rp 14,6 triliun untuk memperbaiki jalan pada 2023. Dari angka tersebut, sebanyak Rp 1,3 triliun digunakan untuk memperbaiki 40 ruas jalan di Jawa Tengah.
"Sehingga kita membangun ini dengan biaya jauh lebih besar," kata Presiden di Desa Ngandul, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Selasa (22/1) dikutip dari Antara.
Tahun ini, Jokowi menyiapkan Rp 15 triliun untuk perbaikan yang diatur dalam Inpres Jalan Daerah (IJD). Meski demikian, realisasinya masih dalam proses perencanaan.
Presiden hari ini juga meresmikan perbaikan jalan antara Kabupaten Grobogan hingga Kabupaten Blora. Beberapa agenda ini merupakan bagian dari blusukan Jokowi di Jateng sejak Senin (22/1).