Pesan Menteri Basuki ke ASN Muda soal Pilihan Presiden
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengimbau pegawai kantornya untuk mengikuti hati nurani saat Pilpres 2024. Basuki berharap para pegawai Kementerian PUPR untuk melakukan analisa secara mandiri sebelum menentukan pilihan.
Ia berpesan pilihan dalam Pilpres 2024 harus mendorong keberlangsungan Kementerian PUPR. Namun. ia menekankan bahwa dirinya tidak mengarahkan pegawainya ke salah satu kandidat tertentu.
"Kalau ditanya pilih siapa, paling sudah tahu semua kan? Stop! Ini tidak ada kode-kode, kodenya cuman I Love You All saja," kata Basuki saat bertemu dengan ASN muda Kementerian PUPR di kantornya, Jumat (2/2).
Basuki menyampaikan pernyataan tersebut setelah seorang ASN Kementerian PUPR yang menyanyikan lagu I Will Fly karya Ten 2 Five. Pegawai tersebut menyampaikan makna lagu tersebut adalah perasaan jatuh cinta setelah ditanya Basuki.
Basuki sempat dirumorkan mundur dari Kabinet Indonesa maju. Namun, rumor ini dibantah Presiden Joko Widodo. Kepala Negara menegaskan saat ini para pembantunya tetap bekerja seperti biasa dan rutin menggelar rapat internal setiap hari.
Bekas gubernur DKI Jakarta itu menyebut, isu menteri mengundurkan diri termasuk hal yang dikaitkan dengan politik. Kurang dari sebulan lagi, Indonesia bakal menggelar pemilihan umum 2024.
“Ya namanya bulan politik, tahun politik ya, semua hal akan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat politik. Tapi kita kerja rutin seperti biasa," kata Jokowi, Sabtu (20/1).
Kabar mundurnya Basuki dari kabinet dimulai oleh Ekonom Senior Faisal Basri. . Menurut Faisal, menteri dari kalangan teknokrat siap mundur karena isu dukungan presiden dalam pilpres ke salah satu calon tertentu.
Faisal menilai kabar mundurnya sejumlah menteri masih menunggu momentum yang tepat. Jika ini benar-benar terjadi, dia memperkirakan mundurnya sejumlah menteri akan menjadi pemicu yang dahsyat.
Ia mencontohkan, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita bersama 13 menteri lain yang memutuskan untuk mundur di zaman pemerintahan Soeharto.