AHY Sebut Investasi di Indonesia Kurang Efisien

Ade Rosman
7 Februari 2024, 06:30
ahy, icor, biaya investasi,
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/nz
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan orasi politik dalam konsolidasi pemenangan Caleg DPR RI Partai Demokrat dapil Jatim I (Surabaya-Sidoarjo) di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (12/12/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono menilai investasi di Indonesia kurang efisien. Ini tecermin dari skor Incremental Capital Output Ratio alias ICOR tujuh, atau di atas standar empat.

ICOR atau rasio modal - output inkremental adalah rasio investasi terhadap pertumbuhan yang sama dengan kebalikan dari produk marjinal modal. Semakin tinggi ICOR, maka semakin rendah produktivitas modal atau efisiensi marjinal modal.

ICOR dapat dianggap sebagai ukuran inefisiensi penggunaan modal. ICOR Indonesia 6,23% tahun lalu.

"Kurang efisiennya investasi Indonesia disebabkan oleh persoalan SDM yang kurang produktif, birokrasi kurang efisien, korupsi di berbagai sektor, serta beragam permasalahan terkait kepastian hukum," kata Ketua Umum Partai Demokrat AHY dalam pidato politiknya di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (6/2).

Menurut dia, investasi yang diutamakan yakni yang berorientasi sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Ia mencontohkan, salah satu provinsi yang menjadi area industri padat modal, namun tenaga kerja yang tersedia termasuk tingkat pendidikan cukup rendah. Alhasil, banyak masyarakat usia produktif yang tidak terserap oleh industri.

“Padahal semestinya berfokus pada investasi padat karya misalnya, agro-industri,” ujar AHY.

AHY pun berjanji Partai Demokrat akan memperjuangkan kawasan ekonomi khusus untuk bidang argo-industri. Ia mencontohkan budidaya udang vaname di pesisir Selatan Jawa yang kini masih dikelola secara tradisional.

Menurut dia, jika dikelola secara terintegrasi dalam kawasan ekonomi khusus, maka akan memberikan dampak luas terhadap lingkungan ekonomi masyarakat di sekitar.

"Infrastruktur jalan akan dibangun, industri pendukung seperti pabrik es, pabrik pakan, pabrik kemasan, akan berdiri. Semua itu akan menyerap tenaga kerja lebih banyak," katanya.

Jika dibantu dengan insentif pajak, maka bisa mengurangi beban para investor dan pelaku usaha. Namun pemerintah juga perlu membangun sekolah-sekolah kejuruan dan vokasi supaya sejalan dengan kebutuhan industri di daerah tersebut. 

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...