Menhub: Airbus Berpeluang Kerja Sama dengan Industri Penerbangan RI
Produsen Pesawat asal Prancis Airbus berpeluang untuk bekerja sama dengan industri penerbangan di Indonesia. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat bertemu dengan President Airbus Commercial APAC Anand Stanley pada acara Singapore Airshow 2024, Selasa (20/2).
Airbus saat ini sudah bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia dalam memproduksi komponen aerostruktur helikopter sejak 1976. Ia mengatakan, terbuka peluang kerja sama dengan industri penerbangan dalam bentuk lainnya, seperti pembuatan suku cadang pesawat dan berbagai perlengkapan.
Budi juga berharap, Airbus bekerja sama dengan maskapai nasional dalam bentuk pelatihan praktisi industri aviasi.
"Pemerintah akan mendukung peningkatan jumlah pesawat melalui maskapai yang telah ada saat ini ataupun melalui maskapai-maskapai baru melalui kerjasama Indonesia dengan maskapai asing. Kami terbuka dengan kehadiran Airbus di maskapai Indonesia," kata Budi dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (21/2).
Kementerian Perhubungan mendata. total pesawat di dalam negeri mencapai 539 unit pada akhir 2022. Pesawat terbanyak dimiliki oleh Lion Air yang mencapai 112 unit dan diikuti oleh Garuda Indonesia sejumlah 87 unit.
Presiden Airbus Asia-Pasific Anand Stanley sebelumnya memproyeksikan permintaan pesawat baru di Asia Pasifik mencapai 17.580 unit hingga 2041. Asia Tenggara, khususnya Indonesia, menjadi pendorong permintaan armada baru.
Anand mengatakan, permintaan pasar di industri penerbangan telah pulih secara signifikan sejak akhir 2022 seiring berakhirnya pandemi Covid-19. Hal ini mendorong maskapai penerbangan untuk mengoperasikan kembali pesawat yang telah lama diparkir dan menambah kapasitas armadanya.
"Permintaan terhadap pesawat baru di Asia Pasifik mencapai lebih dari 17.000 unit, itu dari semua industri, termasuk Airbus," kata Stanley, dalam media roundtable gathering, di Jakarta, Rabu (6/9).
Dari total permintaan pesawat di kawasan Asia Pasifik itu, sekitar 30% merupakan permintaan dari kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. "ASEAN merupakan pasar perjalanan udara yang paling cepat pertumbuhannya di dunia dan akan mendorong permintaan terhadap pesawat baru," kata Stanley.