Menkes Pertanyakan Dana Makan Siang Gratis: Rp 15 Ribu Apa Kenyang?

Amelia Yesidora
27 Februari 2024, 16:09
makan siang gratis, menkes, prabowo
Pijar Foundation
Program Global Future Fellows 2023: “Advancing Southeast Asia’s Predictive Healthcare” (GFF Healthcare 2023) oleh Pijar Foundation resmi ditutup (5/10/2023) di Jakarta dengan presentasi hasil kepada dan diskusi dengan Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merespons program makan siang gratis yang anggarannya tengah dibahas di kabinet kemarin. Ia menekankan diskusi kemarin masih seputar anggaran, belum membahas kecukupan gizi penerimanya.

Meski demikian, Budi memprediksi anggaran yang diperlukan akan lebih besar. Ia lalu merujuk kebutuhan gizi yang disiapkan dalam program Kemenkes bernama Isi Piringku. 

“Sekarang saya tanya, kalau makan Rp 15 ribu kenyang apa enggak? Kalau di Yogyakarta, cukup,” kata Budi sembari tertawa di Istana Negara, Selasa (27/2).

Sebagai informasi, Isi Piringku mengkampanyekan pola makan sehat dengan gizi seimbang. Isi Piringku menjelaskan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring terdiri dari 50% buah dan sayur. Sedangkan 50% sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, alokasi anggaran makan siang gratis sebesar Rp 15.000 per anak. Ini rata di seluruh Indonesia dan di luar anggaran susu gratis.

Kendati demikian, besaran anggaran yang tercantum dalam APBN 2025 belum dibagikan karena belum dibahas lebih lanjut. Nantinya daftar menu makanan akan diserahkan kepada masing-masaing daerah dengan anggaran rata.

“Per anak kira-kira Rp 15.000, bisa dibuat macam-macam,” ujar Airlangga kepada wartawan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (26/2).

Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sendiri sudah mengingatkan adanya potensi defisit anggaran dari program ini. Usai rapat kabinet paripurna kemarin, Sri Mulyani mengingatkan program makan siang ini tak boleh melewati rentang defisit APBN di angka 2,45%—2,8%. Angka ini bakal jauh lebih tinggi dari defisit APBN 2023 sebesar Rp 347,6 triliun atau 1,65% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kami fokusnya lebih kepada pagu indikatif dan program-program prioritas seiring dengan nanti KPU memutuskan siapa pemerintahan nanti yang official,” kata Sri Mulyani di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (26/2).

Reporter: Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...