Jokowi Respons Lonjakan Tajam Suara PSI: Itu Urusan Partai
Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan menanggapi adanya lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam data hasil hitung suara Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia mengatakan, peningkatan pesat raihan suara yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep itu merupakan perkara internal partai.
"Itu urusan partai, tanyakan ke partai. Tanyakan ke KPU," kata Jokowi di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin (4/3).
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengatakan kenaikan suara PSI bukan hanya tidak wajar, melainkan sudah tak masuk akal.
"Kalau ini tidak dikoreksi, PPP akan meminta hal ini menjadi bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya dalam hak angket di pekan ini!" kata dia dikutip dari Instagramnya, Ahad (3/3).
Desakan untuk mengajukan hak angket juga diserukan oleh sejumlah organisasi sipil yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil. Koalisi ini menyerukan anggota DPR RI untuk segera menggunakan Hak Angket dalam menyikapi berbagai kejanggalan dalam pelaksanaan Pemilu 2024, termasuk dugaan kejanggalan perolehan suara PSI.
Menurut koalisi yang terdiri dari lebih dari 40 organisasi sipil tersebut, lonjakan suara PSI yang sangat tajam dalam kurun waktu kurang dari sepekan tersebut tidak masuk akal.
Koalisi mencatat, partai yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep yang merupakan anak bungsu Presiden Joko Widodo itu mendulang nyari 400 ribu lebih suara dalam waktu yang sangat cepat.
"Hingga Sabtu, 2 Maret pukul 13.00, total suara PSI sudah mencapai 3,13% yang mendekati ambang batas parlemen 4%. Padahal dalam pantauan koalisi, hasil real count dari 530.776 tempat pemungutan suara per Senin, 26 Februari, suara PSI hanya sebesar 2.001.493 suara atau sebesar 2,68%," dikutip dari keterangan resmi koalisi, Ahad (3/3/).
Adapun hasil hitung suara real count KPU pada Senin (4/3) pukul 10.00, PSI telah menjaring 2.404.228 suara atau 3.13%.