Bawaslu Terima Banyak Laporan Soal Penggelembungan Suara PSI

Ade Rosman
4 Maret 2024, 17:27
Bawaslu
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU
Simpatisan menghadiri kegiatan kampanye akbar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Denpasar, Bali, Senin (5/2/2024).
Button AI Summarize

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty mengungkapkan menerima banyak laporan mengenai dugaan adanya penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menurut Lolly laporan itu kini tengah dipelajari Bawaslu. 

"Saat ini kami masih nunggu dari bawah, tapi informasi yang masuk ke kami (terkait penggelembungan suara PSI) banyak," kata Lolly kepada wartawan di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (4/3).

Berdasarkan hal itu, kata Lolly, Bawaslu menampung seluruh laporan yang masuk. Langkah lainnya, dengan mengerucutkan ke tingkat kabupaten/kota untuk dilakukan pencermatan yang telah masuk ke tingkat provinsi.

Selain itu, Lolly mengatakan, Bawaslu juga mengkompilasikan dalam skala rekap nasional. Hal itu bertujuan agar memiliki dokumen yang dicermati. 

Lonjakan suara PSI dalam beberapa hari terakhir menjadi sorotan lantaran dinilai tidak sesuai dengan kenyataan. Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau biasa disapa Rommy mengatakan partainya telah mengantongi sejumlah bukti terkait dugaan penggelembungan suara untuk PSI. Menurut Rommy penggelembungan itu terjadi tidak di tingkat tempat pemungutan suara atau TPS. 

“Diduga mulai di pleno tingkat kecamatan. Tangkapan layar form C1 di berbagai media sosial membandingkan antara Sirekap vs form C1,” kata Rommy dalam keterangannya, dikutip Senin (4/3).

Rommy mengatakan, dugaan kecurangan PSI dilakukan sebelum dan setelah pencoblosan. Sebelum pencoblosan, dirinya mendengar adanya operasi pemenangan PSI yang dilakukan oleh aparat. Operasi tersebut, memberikan target pada penyelenggara Pemilu daerah agar partai yang diketuai oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep tersebut mendapat 50 ribu suara di tiap kabupaten/kota di luar Jawa.

Meski begitu, ia mengatakan rencana pertama itu tidak mulus sehingga perolehan PSI berdasarkan quick count jauh di bawah ambang batas parlemen 4%. Setelah itu ia mengaku mendengar skenario kedua untuk meloloskan PSI. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...