Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Tia Dwitiani Komalasari
6 Maret 2024, 08:50
Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024). Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengalami 12 kali gem
ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/rwa.
Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024). Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengalami 12 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm selama 80-100 detik, tiga kali gempa Awan Panas Guguran (APG) dengan amplitudo 3-6 mm selama 26-44 detik.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi yang mengeluarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 800 meter di Gunung Semeru.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi mengatakan erupsi itu terjadi pagi ini pada pukul 05.52 WIB dengan kolom abu mengarah ke utara, barat daya, dan barat.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 100 detik," kata Yadi dalam laporan yang diterima di Jakarta, Rabu (6/3) seperti dikutip dari Antara.

Gunung Semeru secara administrasi terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu memiliki tinggi puncak 3.676 meter di atas permukaan laut.
 
Kegiatan pemantauan secara visual dan instrumental dilakukan dari dua pos pengamatan gunung api yang berada di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, serta di Desa Argosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
 
PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
 
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
 
PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
 
Awan panas, guguran lava, dan lahar perlu diwaspadai di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
 
Pada 5 Maret 2024, PVMBG mencatat ada 83 kali erupsi yang terjadi di Gunung Semeru dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 49-153 detik.
 
Jumlah gempa guguran tercatat sebanyak 9 kali, gempa hembusan 24 kali, gempa harmonik 1 kali, gempa vulkanik dalam 2 kali, gempa tektonik jauh 4 kali, dan gempa getaran banjir sebanyak satu kali.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...