ASDP Pecahkan Rekor Pengangkutan Mobil saat Puncak Mudik Lebaran 2024
PT ASDP Indonesia Ferry menyatakan realisasi lalu lintas pada Puncak Mudik Lebaran 2024 atau akhir pekan lalu lebih besar dari proyeksi perseroan. Alhasil, ASDP mencatat rekor pengangkutan kendaraan dalam satu hari pada puncak Mudik Lebaran telah terpecahkan yakni sebanyak 42.145 unit.
Direktur Utama ASPD Ira Puspadewi menjelaskan volume kendaraan yang diangkut lebih besar 2% dari proyeksi kendaraan yang diangkut sejumlah 41.262 unit. Capaian tersebut lebih besar 17% dibandingkan puncak Mudik Lebaran 2023 sejumlah 35.970 unit.
"Pelaksanaan operasional yang paling menantang sejauh ini adalah pada puncak Mudik lebaran 2024 kemarin, karena realisasinya lebih tinggi dari prediksi," kata Ira dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (8/4).
Ia mengatakan beberapa parameter tembusnya proyeksi perseroan, yakni pengoperasian kapal, jumlah perjalanan, dan pengangkutan kendaraan. Satu-satunya komponen yang tidak mencapai proyeksi adalah pengangkutan penumpang pejalan kaki yang lebih rendah 5% atau hanya 167.701 orang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ada titik rawan macet utama pada Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024, yakni Tol Cikopo-Palimanan, Pelabuhan Merak, dan Pelabuhan Ketapang.
Budi mengatakan kepadatan di Pelabuhan Ketapang pada puncak Arus Mudik Lebaran 2024 atau akhir pekan lalu, Sabtu (6/4), murni disebabkan ketidaktaatan pengguna. Sebab, operator penyeberangan telah mengimbau pemudik untuk membeli tiket maksimal sehari sebelum keberangkatan.
Namun Budi melaporkan banyak pemudik yang tidak mengindahkan imbauan tersebut dan belum membeli tiket hingga tiba di pelabuhan. Ketidaktaatan tersebut menyebabkan antrean lebih dari 10 kilometer di Pelabuhan Merak.
Mengub mencatat operator penyeberangan tidak dapat melayani 65% pemudik yang hadir di Pelabuhan Merak akhir pekan lalu. Ini karena 28% dari total pengunjung Pelabuhan Merak hari tersebut tidak memiliki tiket.
"Alhamdulillah, kami punya grup pada Lebaran kali ini dengan Kapolda, TNI, Menko PMK, dan pihak-pihak yang terlibat. Sepanjang pagi sampai malam kami berkomunikasi dan bisa menyelesaikan masalah di lapangan," ujarnya.