Evaluasi Kecelakaan KM 58, Contraflow untuk Arus Balik Lebaran Lanjut

Image title
10 April 2024, 12:51
Petugas mengevakuasi bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kecelakaan terjadi saat arus mudik lebaran.
ANTARA FOTO/Awaludin/Ak/nz
Petugas mengevakuasi bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas.
Button AI Summarize

Usai terjadi kecelakaan beruntun yang menewaskan 12 orang di jalur Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Senin (8/4/2024), Korlantas Polri melakukan evaluasi atas penerapan contraflow yang dilakukan di sepanjang KM 47-KM 70. Menurut Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan ada tiga hasil evaluasi yang akan segera diterapkan untuk mengawal arus balik lebaran. 

Evaluasi pertama adalah perlunya penempatan safety car atau kendaraan pengawalan untuk mengontrol kecepatan kendaraan yang akan melaju di jalur contraflow. Adapun maksimal kecepatan di jalur contraflow yaitu 60 kilometer per jam.

Menurut Aan, safety car bisa berupa mobil maupun motor dari Korlantas yang berjaga 24 jam di setiap titik penerapan contraflow. "Safety car itu nanti akan dikawal, seperti kalau kita nonton balapanlah, jadi tidak ada yang mendahului dari safety car tersebut," kata dia.

Hasil evaluasi kedua dari sisi keselamatan adalah menyiapkan kendaraan derek dan ambulans agar penanganan terhadap kecelakaan menjadi lebih cepat dan efisien. "Jika terjadi crash, sudah kami siapkan derek, ambulans, dan beberapa kendaraan yang lebih cepat untuk menangani permasalahan tersebut. Kami sudah berkoordinasi dengan Jasa Marga," kata dia.

Setelah itu, yang menjadi evaluasi ketiga adalah merapatkan pembatas-pembatas antara contraflow dengan jalur reguler atau jalur normal. "Kami akan rapatkan dan kombinasikan dengan water barrier dan cone, kemudian pada malam hari kita pasang lampu penerangan atau lampu selang itu," kata dia.

Dengan menerapkan ketiga hal tersebut, kata Aan, rencana pemberlakuan contraflow saat arus balik mendatang tetap dilakukan. "Penerapan contraflow ini universal. Di seluruh dunia ketika kapasitas jalan sudah tidak bisa menampung intensitas jumlah kendaraan yang ada, itu salah satu cara untuk menambah kapasitas," kata dia.

Sebab itu, ia menegaskan contraflow memang harus dilakukan untuk menghindari penumpukan kendaraan yang dapat menambah panjang kemacetan. "Dengan angka yang kemarin, memang harus dilakukan. Artinya nanti untuk arus balik, angkanya 150 lebih, ini tetap akan dilaksanakan contraflow," kata dia.

Sebelumnya Aan mengatakan akan menghentikan sementara penerapan rekayasa lalu lintas contraflow di ruas jalan tol KM 47 hingga KM 70 Jakarta-Cikampek. Penghentian sementara ini dalam rangka evaluasi usai terjadi kecelakaan di Km 58 yang menewaskan 12 orang.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...