KKB Papua Kembali Disebut OPM, Ini Penjelasan Panglima TNI

Dini Pramita
11 April 2024, 15:32
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (tengah) didampingi KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono (kanan) memberikan keterangan pers terkait pengiriman bantuan dari Indonesia untuk Palestina di Jakarta, Rabu (10/4/2024). Ia juga menjelaskan penyebutan
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (tengah) didampingi KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono (kanan) memberikan keterangan pers terkait pengiriman bantuan dari Indonesia untuk Palestina di Jakarta, Rabu (10/4/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sejak 5 April 2024, TNI mengembalikan status dan penyebutan Kelompok Kriminal Bersenjata Papua yang kerap disebup KKB Papua, menjadi Organisasi Papua Merdeka atau OPM. Padahal, pada 29 April 2021, Rapat Koordinasi Kementerian Polhukam menyepakati penyebutan Organisasi Papua Mardeka (OPM) menjadi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST).

Panglima TNI Agus Subiyanto mengatakan pengembalian penyebutan OPM tersebut sesuai dengan penampaaan yang dilakukan kelompok tersebut. "Mereka sendiri menamakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sama dengan OPM," kata dia, Rabu (10/4/2024).

Menurut Agus, tindakan OPM saat ini berupa teror, pemerkosaan terhadap guru, tenaga kesehatan, dan pembunuhan kepada TNI, polri dan masyarakat tidak akan didiamkan saja. "Saya akan tindak tegas untuk apa yang dilakukan oleh OPM. Tidak ada negara dalam suatu negara," kata dia.

Sebelumnya, pada Selasa (9/4/2024), Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz mengungkapkan dua warga sipil di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan kedua korban dalam kondisi terluka akibat diterjang timah panas dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ilaga.

Sehari sebelumnya, Senin (8/4/2024), Kepala Kampung Modusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, bernama Timo Kasipmabin diduga tewas dibunuh KKB pimpinan Ananis Ataa Mimin. Timo yang juga berprofesi sebagai Satpol PP Pegunungan Bintang diduga merupakan kaki tangan aparat militer Indonesia.

Menurut Bayu saat itu, Timo diduga membantu aparat dalam meringkus lima anggota KKB sepanjang 2024. "KKB mencurigai korban sebagai mata-mata yang membantu aparat keamanan dalam menumpas lima anggota KKB di wilayah tersebut sepanjang tahun 2024," kata dia.

Padahal, Bayu mengatakan, Timo yang merupakan orang asli Papua (OAP) bukan mata-mata aparat. "Itu fitnah. KKB memang mencari-cari alasan agar bisa membunuh sesuka hati. Korban difitnah sebagai mata-mata padahal tujuan mereka hanyalah menghabisi sesama OAP itu sendiri," kata dia.

Kasus ini menambah panjang deretan pembunuhan yang dilakukan KKB terhadap warga sipil pada 2024. Dalam kurun dua minggu sebelumnya, KKB menyerang tiga warga sipil di Yahukimo dan Intan Jaya. Serangan tersebut menewaskan ketiganya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...