Deret Pro dan Kontra Wacana Pembentukan Presidential Club ala Prabowo

Ira Guslina Sufa
8 Mei 2024, 14:20
Prabowo
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Pedagang menata foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Button AI Summarize

Presiden terpilih untuk periode 2024-2029 Prabowo Subianto menyampaikan keinginan untuk membentuk kelompok khusus yang menjadi wadah untuk berdiskusi dengan para mantan presiden. Keinginan itu gulirkan lewat wacana membentuk presidential club. 

Juru Bicara Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak, menyampaikan pembentukan klub tersebut bertujuan agar para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah strategis kebangsaan. Prabowo berharap para pemimpin di Indonesia bisa kompak, terlepas dari perbedaan pandangan maupun sikap politik mereka.

Saat ini, terdapat tiga tokoh yang bisa bergabung di presidential club selain Prabowo. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi presiden selama 2 periode, Joko Widodo yang menjadi presiden 2 periode dan Megawati Soekarnoputri yang menjadi presiden 1 periode.  

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik usulan Prabowo. Ia menilai ide membentuk presidential club merupakan tawaran yang bagus. 

Sembari berkelakar, Jokowi mengatakan pertemuan antar presiden di forum presidential club dapat berlangsung dengan jadwal dua hari sekali. Pernyataan tersebut merupakan jawaban Jokowi atas pertanyaan wartawan. 

"Dua hari sekali ya gak apa-apa," ujar Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (3/5). 

Wacana pembentukan presidential club mendapat tanggapan berbeda dari berbagai kalangan. Sebagian menilai usulan itu bisa memberi dampak positif. Namun ada pula yang menilai pembentukan presidential club tidak terlalu urgen. 

PDIP Nilai Presidential Club Belum Prioritas

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tidak terlalu antusias dengan wacana itu. Ia menyebutkan sejauh ini PDIP hanya mengenal klub yang bersinggungan dengan kelompok masyarakat.

"Dalam sejarah dan tradisi PDIP klub yang ada adalah klub kerakyatan dengan petani dengan buruh nelayan guru dan anak-anak muda, itulah skala prioritas klub yang terus menginspirasi PDIP," kata Hasto usai menghadiri halal bihalal Ormas Barikade '98 di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (7/5).

Menurut Hasto, presiden terpilih menerima mandat untuk mengatasi persoalan bangsa. Atas alasan itu ia mengatakan presiden terpilih harus lebih menempatkan masyarakat sebagai prioritas. 

"Kita fokus saja bahwa presiden menerima mandat yang sangat penting untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa dan negara yang juga untuk membangun masa depan itu yang menjadi prioritas klub dengan rakyat," kata dia.

Di sisi lain, Hasto mengatakan Megawati Soekarnoputri sebagai mantan presiden saat ini tengah berfokus sebagai Ketua Umum PDIP. Sebagai pimpinan tertinggi partai berlambang banteng, Mega kata Hasto fokus menjalankan mandat sebagai ketua umum partai melalui tiga pilar partai termasuk dalam penyelenggaraan pemerintahan negara melalui fraksi PDIP di DPR RI.

Tiru Amerika Serikat 

Wakil Presiden 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla (JK) menilai positif usulan Prabowo Subianto untuk membentuk presidential club. JK menyebut sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS) memiliki perkumpulan tidak resmi untuk menampung para mantan presiden yang masih hidup. 

Menurut JK, forum bernama American Club of Madrid itu dimanfaatkan untuk menghasilkan beragam saran kebijakan kepada presiden yang menjabat. "Sekali setahun, mantan-mantan Presiden AS yang masih hidup bertemu untuk memberikan saran-saran, itu baik," kata JK saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada Selasa (7/5). 

JK mengatakan, keberadaan presidential club di Indonesia dapat memberikan gambaran bagi presiden terpilih untuk menelurkan kebijakan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Ini karena saran yang dihasilkan merupakan gagasan dari para pemimpin negara terdahulu. 

Perlu Amandemen UUD 1945

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo alias Bamsoet mendukung wacana pembentukan presidential club bisa dilaksanakan. Namun, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan usulan itu akan lebih baik bila diformalkan. 

Bamsoet berpandangan dengan adanya presidential club diharapkan dapat menjadi wadah bagi para mantan presiden dan wakil presiden berbagi isi pikiran dalam menghadapi tantangan ke depan. Kendati demikian, Bamsoet mengatakan jika setuju presidential club diformalkan perlu melalui amandemen kelima UUD 1945

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...