Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, 323 Jemaah Haji Mesir Meninggal
Cuaca panas ekstrem di Arab Saudi, 323 jemaah haji Mesir meninggal dunia. Melansir dari AFP, Rabu (19/6/2024), dua diplomat Arab mengatakan bahwa sebagaian besar dari 323 jemaah haji Mesir yang meninggal, karena penyakit yang berhubungan dengan panas.
Jemaah haji yang meninggal dunia dilaporkan sebagian besar karena kepanasan. Selain itu, ada jemaah haji yang meninggal dunia karena menderita luka fatal dalam kerumunan kecil. Jemaah haji yang meninggal dunia dimasukan ke kamar mayat rumah sakit di lingkungan Al-Muaisem di Mekkah.
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Banyak Jemaah Haji Meninggal Dunia
Selain jemaah haji Mesir, 60 warga Yordania dilaporkan meninggal dunia. Jumlah itu dikabarkan naik dari perhitungan resmi sebanyak 41 orang yang diberikan pada Selasa, 8/6/2024. Total kematian yang dilaporkan oleh berbagai negara sejauh ini menjadi 577.
AFP juga melakukan perhitungan dari beragam sumber dan data. Jumlah kematian jemaah haji saat ini mencapai 577 jiwa. Dua diplomat Arab menyebutkan setidaknya ada 323 jemaah haji yang meninggal dunia karena cuaca panas ekstrem di Arab Saudi berasal dari Mesir.
Para jemaah meninggal dunia saat mengikuti rangkaian ibadah haji. Arab Saudi dilanda cuaca panas ekstrem dengan suhu mencapai 48 derajat Celcius. Bahkan cuaca tercatat hingga 51 derajat Celcius di Mekkah.
Pihak berwenang Arab Saudi melaporkan bahwa mereka merawat lebih dari 2.000 jemaah haji yang menderita heatstroke. Namun, angka ini belum diperbarui sejak akhir pekan lalu. Mereka juga tidak memberi informasi soal korban jiwa.
Cuaca Panas Sebabkan Jemaah Haji Mengalami Heatstroke
Suhu di Arab Saudi sedang terik-teriknya, Madinah memasuki cuaca panas pada akhir bulan Mei. Para jemaah haji asal Indonesia harus menghadapi tantangan iklim di Arab Saudi yang panas. Suhu di Arab Saudi pada siang hari mencapai 40 derajat Celcius.
Aktivitas para jemaah haji membuat mereka banyak terpapar oleh sinar matahari yang terik, dan bisa memicu kondisi heat exhaustion hingga heatstroke atau gangguan organ, baik otak, jantung hingga ginjal karena suhu tinggi. Hal ini bisa menyebabkan seseorang mengalami kondisi seperti pasien stroke.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH, Arab Saudi dr M Imran menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang wajib diwaspadai oleh para jemaah haji asal Indonesia. Para jemaah diminta untuk menyiapkan perlindungan tambahan agar bisa beribadah dengan lancar di suhu yang panas.
Tips Mencegah Heatstroke Selama Ibadah Haji
Ada sejumlah langkah yang bisa diterapkan agar tidak terkena heatstroke. Berikut tips mencegah heatstroke selama ibadah haji:
1. Menjaga Tubuh Tetap Terhidrasi
Setiap 1 jam, para jemaah haji disarankan minum 250 ml air. Hal ini dilakukan secara bertahap, seperti sekali minum, cukup dua atau tiga teguk air secara perlahan. Minum air putih dapat mencegah tenggorokan kering sehingga tidak memicu batuk. Namun, hindari mengonsumsi cairan terlalu dingin karena dapat menyebabkan keram perut.
2. Menggunakan Pakaian yang Tepat
Dalam kondisi cuaca panas, sebaiknya menggunakan pakaian yang berbahan sejuk, ringan, dan tidak ketat. Sebab menggunakan pakaian yang ketat, atau berbahan tebal dapat menghambat tubuh mengeluarkan panas. Para jemaah haji disarankan, menggunakan payung dan baju lengan panjang. Selain itu, hindari berjalan tanpa menggunakan alas kaki.
3. Dinginkan Tubuh
Terdapat banyak cara untuk mendinginkan tubuh dari cuaca panas ekstrem di Arab Saudi. Seperti membawa botol semprotan air untuk disemprotkan pada bagian tubuh, menyelupkan area pergelangan kaki dan tangan ke dalam air dingin, membasahi kepala dengan air, hingga mengusap kepala menggunakan handuk basah.
4. Hindari Berada di Luar Ruangan Terlalu Lama
Cobalah membatasi kegiatan di luar ruangan saat matahari dalam kondisi terik. Perbanyaklah istirahat di ruangan, atau area teduh agar tubuh memiliki ruang untuk mendinginkan diri. Hindari juga aktivitas fisik yang berat dan berpotensi menyebabkan kehilangan cairan, seperti olahraga atau aktivitas berat lainnya.
Banyak jemaah haji meninggal dunia karena cuaca panas ekstrem di Arab Saudi. Dampak cuaca panas ekstrem memicu heat exhaustion hingga heatstroke, atau gangguan pada organ jantung, otak hingga ginjal.