Jokowi Sebut Konser Taylor Swift di Singapura Bikin Indonesia Rugi

Muhamad Fajar Riyandanu
24 Juni 2024, 13:04
jokowi, taylor swift, konser
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat menghadiri peringatan HUT ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kondisi iklim perizinan event domestik gagal untuk menarik dan meraup keuntungan maksimum dari pelaksanaan konser musik artis kondang global. Jokowi secara spesifik menyebut penyanyi Taylor Swift dan Band Coldplay.

Menurut Jokowi, Indonesia belum mampu menangkap peluang seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura saat mengadakan konser Taylor Swift selama 6 hari pada Maret lalu.

Dia menyebut, konser musik Taylor Swift berdampak pada capital outflow atau merembesnya aliran dana atau modal dari Indonesia ke Singapura. Jokowi mengatakan konser musik Taylor Swift yang dihadiri oleh 360 ribu penonton itu mayoritas berasal dari Indonesia.

Dampak dari capital outflow secara terus-menerus dapat menyebabkan penurunan nilai tukar mata uang negara, tekanan terhadap cadangan devisa, dan pengaruh terhadap tingkat suku bunga dan inflasi domestik.

"Banyak aliran uang dari Indonesia menuju ke Singapura. Bukan hanya untuk beli tiket, tapi kehilangan uang Indonesia untuk bayar hotel, makan, transportasi dan lainnya," kata Jokowi saat memberikan arahan dalam agenda peluncuran digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event di Hotel The Tribrata Kebayoran Baru, Jakarta pada Senin (24/6).

Taylor Swift
Taylor Swift (Twitter Taylor Swift)

Jokowi juga menyinggung masa termin konser Band Coldplay di Indonesia yang hanya diselenggarakan 1 hari, lebih pendek dari konser di Singapura selama enam hari.

Dia juga mengatakan penonton pentas musik Coldplay di Singapura kebanyakan berasal dari warga negara Indonesia. "Tiketnya baru 20 menit saja sudah habis. Kita mau nambah durasi tidak bisa karena memang urusan perizinan kita ruwet" ujar Jokowi.

Melansir laporan Travel and Tourism Development Index 2024, kinerja dan potensi sektor pariwisata Indonesia berada di peringkat 22 dunia dengan raihan skor 4,46. Meski berada di peringkat 22 dunia, Indonesia berada di urutan nomor 5 untuk wilayah regional Asia Tenggara (ASEAN), tertinggal dari Malaysia, Singapura dan Vietnam.

Oleh sebab itu, pemerintah telah memangkas izin penyelenggaraan acara. Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, kemudahan perizinan penyelenggaran event seperti konser musik, pertandingan olahraga, hingga pagelaran pertemuan internasional (summit) kini menjadi prioritas pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pariwisata.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...