BPJS Ketenagakerjaan Bantah Data Peserta Bocor Imbas Peretasan PDN
Data peserta BPJS Ketenagakerjaan diduga bocor dan dijual oleh forum hacker BreachForums. BPJS Ketenagakerjaan mengatakan itu bukan dampak dari peretasan Pusat Data Nasional atau PDN yang terjadi sejak 17 Juni lalu.
“Kami sampaikan, bahwa hal tersebut merupakan isu yang pernah beredar tahun 2023 dan di posting ulang di media sosial oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun pada Katadata, Jumat (28/6).
Oni menyebutkan pihaknya juga sudah melakukan investigasi ulang mengecek data tersebut bulan ini. Ia mengonfirmasi, data yang bocor tersebut bukan berasal dari sistem database BPJS Ketenagakerjaan.
Meski demikian, pihaknya bakal tetap melakukan langkah preventif. Meliputi penguatan sistem keamanan teknologi informasi dan ketahanan sistem.
Kabar dugaan data BPJS Ketenagakerjaan bocor ini terungkap dari postingan akun X (Twitter) milik FalconFeeds. FalconFeeds merupakan platform keamanan siber yang kerap menginformasikan kasus peretasan global.
Dalam unggahan di X itu, disebut data yang disusupi meliputi nama lengkap, tanggal lahir, alamat surel, nomor telepon, kelompok umur, hingga kodepos pengguna BPJS Ketenagakerjaan.
Kejadian serupa sudah terjadi pada Maret 2023, saat peretas bernama Bjorka meretas data lembaga tersebut. Hacker Bjorka mengunggah file 5GB berisi 19.564.922 data anggota BPJS Ketenagakerjaan di Breached.vc pada Minggu (12/3).
Data yang diklaim milik anggota BPJS Ketenagakerjaan itu dibanderol US$ 10 ribu atau sekitar Rp 154 juta. Namun pembelian hanya dalam bentuk bitcoin. Bjorka memberikan sampel berisi 100 ribu data anggota BPJS Ketenagakerjaan.
“Jika ingin membeli basis data saya, langsung PM saya di BF atau hubungi saya di Telegram dengan format berikut: ‘saya ingin membeli data [nama data]’," kata Bjorka dikutip dari laman Breached.vc.