Grace Natalie Tepis Dinasti Politik dalam Pencalonan Bobby Nasution

Muhamad Fajar Riyandanu
12 Juli 2024, 19:47
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (kiri) bersama Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie (kanan), Minggu (19/11/2023).
ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/aww.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (kiri) bersama Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie (kanan), Minggu (19/11/2023).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Tujuh partai politik mendukung Bobby Nasution pada pemilihan gubernur Sumatera Utara. Dukungan terhadap Bobby itu dikaitkan dengan dinasti politik keluarga Joko Widodo.

Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi, Grace Natalie, menepis praktik politik dinasti dalam pencalonan Bobby. Wakil Ketua Dewan pembina PSI itu mengatakan para partai politik (parpol) mendukung menantu Jokowi itu maju ke dalam Pilgub Sumut 2024 karena faktor elektabilitas.

Dia menuding mereka yang mengkaitkan pencalonan Bobby dengan dinasti politik karena takut bertarung. "Layak diduga isu dinasti hanya dilontarkan mereka yang takut bertarung,” kata Grace dalam keterangan tertulis kepada wartawan pada Jumat (12/7).

Grace mengatakan, dukungan Bobby tidak hanya dating dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). KIM merupakan aliansi partai politik yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bukan anggota KIM memberikan dukungan kepada Bobby.

Para parpol berhitung secara ilmiah, kata Grace, sebelum memberikan tiket partai kepada sosok yang mereka usung untuk menjadi calon kepada daerah. Dia menyebut para parpol melihat popularitas dan elektabilitas dalam menyeleksi setiap kandidat.

“Selanjutnya para kandidat harus berjuang meyakinkan pemilih. Tidak ada seorang pun kandidat yang bisa otomatis memenangkan kontestasi dan mendapatkan jabatan,” kata Grace.

Sikap parpol yang berbondong-bondong mendukung Bobby di Pilgub Sumut mendapat sorotan dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat. Eks Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjadi anggota Komisi II DPR itu mempertanyakan alasan tujuh parpol mendukung Bobby pada Pilgub Sumut.

Ia meragukan alasan partai mendukung Bobby karena faktor personal Bobby. “Untuk Mas Bobby itu mendapat dukungan parpol karena Mas Bobby-nya atau karena mertuanya, itu pertanyaannya,” kata Djarot di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Selasa (9/7).

Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas Feri Amsari juga mengkritisi keluarga Presiden Joko Widodo yang maju dalam kontestasi pilkada bisa berpotensi melanggengkan dinasti politik.

“Pada prinsip tentu saja hak setiap orang dipilih dan memilih. Tapi kan problematika politik kekinian bahwa relasi berbagai pihak menyebabkan timbulnya politik yang tidak sehat,” ujar Feri beberapa Waktu lalu.

Menurut Feri keinginan putra dan mantu Jokowi untuk maju dalam politik praktis pemilihan kepala daerah merupakan hal yang dapat diterima sebagai warga negara. Namun menurut dia, keinginan itu sangat berpotensi menimbulkan konflik kepentingan lantaran posisi mereka yang berada di lingkaran kekuasaan.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...