Prabowo: Untuk Apa Bangun Kereta Cepat jika Negara Tak Aman
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengingatkan calon perwira TNI dan Polri agar memposisikan diri sebagai kesatria. Ia juga meminta para perwira untuk mengabdikan diri sebagai pelindung masyarakat.
Menurut Prabowo, keamanan masyarakat merupakan hal yang harus menjadi fokus utama. Ia mengatakan keamanan patut didahulukan ketimbang pembangunan.
"Untuk apa kita bangun pelabuhan, bandara, kereta api cepat. Untuk apa kita bangun jalan, waduk kalau negara ini tidak utuh, tidak aman, tidak terlindungi," kata Prabowo dalam acara pembekalan calon perwira remaja (capaja) TNI dan Polri di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (12/7) malam dikutip dari Antara.
Prabowo mengingatkan calon perwira remaja bahwa bergabungnya mereka ke TNI dan Polri adalah bagian dari tujuan nasional. "Kita butuh tentara yang kuat, kita butuh kepolisian yang sangat hebat," katanya.
Prabowo juga menyoroti persoalan soal tata kelola negara, pembangunan, hingga pentingnya institusi TNI dan Polri yang kuat. Ia juga sempat menyinggung perjuangan pahlawan dalam masa kemerdekaan.
Prabowo lalu menyelipkan cuplikan film berjudul The East (De Oost) karya Jim Taihuttu. Film tersebut menceritakan soal kekejaman pemimpin satuan khusus militer Belanda yakni Raymond Westerling yang membantai masyarakat Sulawesi Selatan pada 1946-1947.
Usai pemutaran potongan film, Prabowo mengingatkan calon perwira tentang tujuan berbangsa seperti Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945.
"Tujuan nasional pertama adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," kata Prabowo.
Ada 906 calon perwira yang menghadiri pembekalan. Mereka terdiri atas 417 capaja TNI Angkatan Darat, 120 capaja TNI Angkatan Laut, 113 capaja TNI Angkatan Udara, dan 247 capaja Polri.