Pihak Istana Anggap Wajar Proyek IKN Baru 15%: Luasnya 4 Kali Jakarta
Pihak Istana Kepresidenan menjelaskan maksud Joko Widodo menyebut pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara baru 15%. Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi, Grace Natalie mengatakan angka tersebut sebenarnya capaian dari keseluruhan proyek.
Dia mengatakan pemerintahan Presiden Jokowi kini tengah fokus untuk menyelesaikan pembangunan IKN fase pertama pada 2024. Grace menyebut, pembangunan IKN merupakan proyek jangka panjang yang dapat memakan waktu 15-20 tahun.
"Jadi 15% itu dari keseluruhan proyek. IKN itu luasnya empat kali Jakarta, ini proyek besar sekali," ujar Grace lewat keterangan tertulis kepada wartawan pada Rabu (17/7).
Sebagai perbandingan, luas IKN mencapai 2.561 kilometer persegi. Sedangkan luas Jakarta sebesar 661,5 kilometer persegi.
Adapun pembangunan tahap pertama ibu kota baru memfokuskan pada pengadaan berbagai gedung di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas sekitar 900 hektare. Gedung-gedung yang dibangun yakni Istana Presiden, Istana Wakil Presiden dan beberapa kantor kementerian serta lembaga tinggi negara.
Selain itu, fase pertama juga mencakup Plasa Kebangsaan, fasilitas TNI-Polri, perumahan dan apartemen, serta fasilitas penunjang seperti pendidikan, kesehatan, dan tempat hiburan.
Grace juga menjelaskan pembangunan IKN menunjukkan kemajuan yang positif, terutama untuk fase pertama yang mencakup gedung-gedung pemerintahan dan fasilitas layanan dasar seperti air dan listrik.
"Untuk fase pertama ini, salah satu target capaian adalah istana negara, sejumlah kantor menteri koordinator, air dan listrik," katanya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan kesiapan seluruh infrastuktur dan fasilitas layanan pendukung di IKN saat 17 Agustus hanya 15% dari total pembangunan proyek IKN.
Dia tengah fokus untuk mempersiapkan segala infrastruktur untuk mendukung rangkaian upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia di Istana Kepresidenan IKN, Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Jadi jangan membayangkan saat upacara 17 Agustus sudah selesai semua. Ini masih memerlukan investasi, dari dalam maupun luar negeri," kata Jokowi.