Prancis Gelar Misi Pertahanan, Pamerkan Aksi Jet Tempur Rafale di Indonesia
Pemerintah Prancis memamerkan sejumlah alutsista udara mereka kepada Indonesia. Salah satu yang dipamerkan adalah jet tempur Dassault Rafale yang baru saja dibeli RI.
Alutsista ini dipamerkan dalam acara Misi Pégase 2024 yang digelar di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (24/7). Selain Rafale, pesawat yang dipamerkan adalah 2 pesawat Airbus A400 M Atlas dan Airbus A330 MRTT Phénix.
Komandan Misi Pegasus 2024, Brigadir Jenderal Guillaume Thomas mengatakan misi ini digelar sebagai bentuk unjuk kekuatan Prancis di kawasan Indo-Pasifik. Seluruh alutsista ini dipamerkan di Lanud Halim pada 20 Juli hingga 27 Juli 2024.
"Ini (misi) yang paling lama digelar," kata Thomas dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/7).
Dalam misi tersebut, hadirin yang terdiri dari jurnalis hingga komunitas fotografi disuguhi aksi penerbangan Rafale serta Airbus A400 M. Terlihat, pesawat ini sempat dijajal kombinasi pilot Angkatan Udara Prancis dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU).
Sebagai informasi, Indonesia memborong 42 jet tempur Rafale. Pengiriman pertama akan dilakukan pada 2026 mendatang.
Pesawat ini memiliki berat kosong 10 ton, kecepatan maksimal 1.384 kilometer per jam, hingga 9 ton daya tampung senjata. Jet tempur ini juga dilengkapi rudal yang dipandu laser, misil jarak jauh SCALP, misil untuk serangan udara dan jarak jauh Hammer, serta rudal anti kapal yakni AM35 Exocet.
Thomas mengatakan sistem yang digunakan pesawat ini telah berbeda dari sebelumnya. Hal ini terkait konektivitas hingga kapabilitas senjata untuk pertempuran di udara.
"Pesawat tempur generasi 4.5 ini dekat dengan generasi 5," katanya.
Sebagai informasi, pesawat Rafale pada awal kelahirannya hanya dirancang untuk pertarungan di udara. Namun, pada evolusi berikutnya, pesawat ini bisa menyerang objek yang berada di darat maupun perairan.
Sedangkan nama-nama lain yang merupakan penghuni generasi 4.5 antara lain Eurofighter Tyhoon, Boeing F-18 Super Hornet, Sukhoi Su-30, hingga McDonell Douglas F-15 Strike Eagle.
Adapun jet tempur generasi 5 disebut memiliki kemampuan untuk menyerang dalam senyap. Jet yang masuk dalam kategori ini antara lain F-22 Raptor, F-35 Lightning, Sukhoi Su-57 hingga Chengdu J20B.
"Dari percobaan, pesawat (Rafale) ini bisa menunjukkan pertarungan udara yang baik, dekat dengan generasi 5," kata Thomas.
Selain itu, Prancis juga memamerkan pesawat angkut Airbus A400 M Atlas. Pesawat raksasa ini memiliki panjang 45 meter, lebar hingga sayap 42 meter, serta tinggi hampir 15 meter. Pesawat ini juga bisa mengangkut muatan hingga 37 metrik ton.
"Pesawat ini bisa mengangkut kendaraan pengangkut lapis baja (APC) hingga truk," kata seorang personel militer Prancis saat bersama rombongan meninjau A 400 M.
Sebagai perbandingan, pesawat C-130 J Super Hercules memiliki panjang 34,3 meter, lebar rentang sayap 40 meter, serta tinggi hampir 12 meter. Super Hercules juga hanya bisa mengangkut muatan 20 ton.
Apa Itu Misi Pegase?
Misi Pegase adalah misi pertahanan Prancis di Indo-Pasifik. Misi yang digelar pada 27 Juni hingga 15 agustus 2024 ini dilakukan dengan menggandeng banyak negara, salah satunya Indonesia.
Dalam misi tersebut, AU Prancis menggelar perjalanan ke wilayah Indo-Pasifik. Misi diawali dengan terbang ke Kanada serta Alaska di Amerika Serikat.
Setelah itu, rombongan ke Jepang, lalu ke Australia untuk menggelar latihan tempur bersama yang bernama Pitch Black. Dalam latihan ini, AU Spanyol dan Jerman juga terlibat.
Usai itu, mereka bertolak ke Indonesia serta Filipina, sebelum singgah di Singapura. Di Singapura, Prancis akan menggelar latihan tempur bersama Inggris dengan nama Griffin Strike.
Setelah itu, rombongan misi akan bertolak pulang dengan singgah terlebih dulu di Qatar dan Mesir. Di Indonesia, Prancis juga akan mempromosikan alutsista udara mereka.
"Ini menunjukkan hubungan bilateral yang berharga antara Indonesia dengan Prancis," kata Brigjen Guillaume Thomas.