Kubu Prabowo Optimistis Keberadaan Badan Penerimaan Negara Bisa Genjot Pajak RI

Rahayu Subekti
29 Juli 2024, 20:35
prabowo, pajak, badan penerimaan negara
Dok. Kementerian Pertahanan
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto tampil sebagai pembicara dalam sesi Special Address pada forum IISS Shangri-La Dialogue 2024
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pasangan terpilih presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berupaya untuk mendongkrak pajak atau penerimaan negara dengan mendirikan Badan Penerimaan Negara atau BPN.

Berkaitan hal tersebut, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Anggawira optimistis upaya tersebut dapat meningkatkan penerimaan negara.

"Kan ada badan penerimaan, kita tambal yang bocor-bocor," kata Anggawira saat ditemui di Jakarta, Senin (29/7).

Meskipun begitu, Anggawira mengatakan badan penerimaan negara belum dipastikan akan ada pada periode pertama pemerintahan Prabowo. Hanya saja, dia memastikan persiapan untuk membentuk badan tersebut tetap dilakukan.

"Disiapkan, tapi kan apakah di tengah periode ini ada badan atau tidak karena sumber dayanya dari Kementerian Keuangan," ujarnya.

Rencana pembentukan BPN dilakukan untuk memusatkan pendapatan negara dari sektor pajak, non pajak, dan bea cukai lewat satu pintu. Rencana itu masuk ke dalam program prioritas Prabowo-Gibran untuk mendongkrak rasio penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto atau PDB nasional dari 10% menjadi 23%.

Kementerian PPN/Bappenas memastikan pembentukan BPN masuk ke dalam rencana kerja pemerintah atau RKP 2025 dari presiden dan wakil presiden terpilih. "Sudah, sudah mulai kita melakukan penyesuaian," kata Deputi Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar.

Hanya saja, Amalia menyatakan kala itu belum bisa memaparkan lebih jauh soal pembentukan BPN. Amalia menilai RKP 2025 masih sebatas rancangan awal dalam target makro ekonomi.


Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...