Jokowi Buka Potensi Reshuffle Kabinet: Bisa Saja Kalau Diperlukan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan memberi tanggapan terkait isu pengangkatan Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam waktu dekat ini. Jokowi malah mempertanyakan balik isu tersebut.
Kendati demikian, Jokowi tak menampik bahwa perombakan atau reshuffle kabinet dalam sisa masa sisa jabatan tiga bulan ke depan masih memungkinkan.
"Ya bisa saja kalau diperlukan," ujar Jokowi seusai memberikan sambutan Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center pada Kamis (1/8).
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dikabarkan akan tergeser dari posisinya. Arifin dikabarkan akan diganti oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Arifin Tasrif juga telah merespons kabar dirinya akan digantikan oleh Bahlil. Arifin hanya menjawab singkat soal isu ia kemungkinan terkena reshuffle.
"Tunggu saja," kata Arifin usai menghadiri rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/7).
Arifin juga tak menjawab dengan jelas apakah ia telah mendengar kabar posisinya tergeser ini, "Kan kamu (media) yang ngomong," ujarnya.
Sebelumnya, Bahlil dikabarkan telah memberikan sinyal dirinya akan berpindah. Dalam konferensi pers realisasi investasi semester pertama pada Senin (29/7), Bahlil mengatakan pernyataan pers soal realisasi investasi itu adalah yang terakhir disampaikannya selama menjabat.
Bahlil beralasan, data realisasi investasi kuartal III 2024 baru akan rampung pada akhir Oktober 2024. Ia juga belum tahu apakah dirinya akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Jadi, ini konferensi pers saya yang terakhir karena data realisasi investasi kuartal ketiga tahun ini tidak bisa dipercepat pengolahannya," kata Bahlil di kantornya, Senin (29/7).