Menteri PUPR: Mayoritas Bangunan di Indonesia Tidak Siap Hadapi Gempa Megathrust

Andi M. Arief
21 Agustus 2024, 20:08
gempa megathrust
Freepik
Ilustrasi gempa megathrust
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri PUPR atau Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengakui mayoritas bagunan di Indonesia tidak siap menghadapi bencana gempa megathrust. Rerata hanya mampu menerima gempa dengan kekuatan hingga Magnitudo 8,7.

Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, ada 16 segmen wilayah yang berpotensi mengalami gempa megathrust. Sebanyak tujuh di antaranya berpotensi gempa hingga Magnitudo 8,7.

"Sejauh ini antisipasi bencana gempa megathrust hanya dengan Standar Nasional Indonesia alias SNI untuk bagunan tahan gempa," kata Basuki di Gedung DPR, Rabu (21/8).

SNI yang dimaksud Basuki yakni SNI Nomor 1726 Tahun 2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-gedung. Dokumen ini menunjukkan bangunan yang menaati SNI akan tahan dari gempa dengan Magnitudo 8,5 sampai 8,7.

SNI tersebut mempertimbangkan gempa terjadi setiap 100 tahun sekali dan 1.000 tahun sekali. Akan tetapi, hanya tujuh segmen daerah yang berpotensi terkena dampak gempa megathrust yang aman jika menerapkan SNI, yakni:

  1. Mentawai – Siberut
  2. Nusa Tenggara Timur
  3. Sulawesi bagian utara
  4. Kepulauan Batu
  5. Filipina – Maluku
  6. Laut Banda Utara
  7. Laut Banda Selatan

Sementara itu, seluruh Pulau Jawa dan mayoritas Pulau Sumatra diproyeksikan terkena dampak gempa megathrust dengan Magnitudo 8,8 hingga Magnitudo 9,2. Rinciannya sebagai berikut:

  • Rata-rata di seluruh segmen Pulau Jawa yakni Magnitudo 8,85, yang terdiri dari:
  1. Jawa Tengah - Jawa Timur: Magnitudo 8,9
  2. Selat Sunda – Banten: Magnitudo 8,8
  • Rata-rata di seluruh segmen Pulau Sumatra yakni Magnitudo Magnitudo 8,63, yang terbagi menjadi enam segmen. Potensi gempa dengan magnitudo tertinggi yakni Aceh - Andaman hingga 9,2 dan terendah di Kepulauan Batu sekitar 8,2. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang saat menerima informasi mengenai potensi gempa bumi yang bersumber dari megathrust.

Megathrust merupakan bidang gempa sangat besar yang terletak tepat pada pertemuan lempeng samudera Indo-Australia dan lempeng benua Eurasia.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, pembahasan tentang potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut bukan hal baru. Hal ini dibahas sebelum gempa dan tsunami Aceh pada 2004.

“Ini bukan peringatan dini yang seolah-olah dalam waktu dekat akan terjadi gempa besar," ujar Daryono saat dikonfirmasi Katadata.co.id, Kamis (15/8).

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...