Kunjungi Markas PDIP, Anies Baswedan Bahas Pilkada

Ringkasan
- KPK akan memanggil Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, sebagai saksi dalam penyelidikan kasus korupsi yang menyangkut Harun Masiku, tersangka suap terkait pergantian antar waktu anggota DPR yang masih dalam daftar pencarian orang.
- Harun Masiku diduga menyuap Wahyu Setiawan, Komisioner KPU waktu itu, dengan Rp600 juta untuk mengubah keputusan KPU terkait pergantian anggota legislatif terpilih, di mana Wahyu Setiawan telah dihukum tujuh tahun penjara namun bebas bersyarat pada 2023.
- Hasto Kristiyanto membela Harun Masiku dan PDIP dengan mengatakan bahwa Harun adalah korban dalam kasus tersebut, berdasarkan putusan Mahkamah Agung yang memberikan PDIP kewenangan menentukan pengganti anggota legislatif terpilih yang meninggal dunia, meskipun KPU memilih untuk melantik kandidat dengan perolehan suara lebih banyak.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa kunjungannya ke kantor DPD PDIP atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta pada Sabtu, salah satunya membahas pilkada Jakarta.
Kendati demikian, Anies menuturkan, baik dirinya maupun DPD PDIP Jakarta masih menunggu keputusan dan langkah ke depan.
"Jadi hal-hal yang menyangkut pilkada tentu kami bicarakan, tetapi semua menunggu apa yang menjadi keputusan. Tadi sama sekali tidak menyinggung soal keputusan, langkah dan lain-lain karena semuanya di luar kewenangan kami," kata Anies usai pertemuan di Kantor DPD PDIP Jakarta, Sabtu (24/8).
Anies menyampaikan, pertemuan dengan DPD PDIP Jakarta bukanlah pertemuan pertama baginya. Pasalnya, selama menjabat sebagai Gubernur DKI, keduanya sering berdiskusi bersama.
"Kami berdiskusi dan berbicara tentang masa depan Jakarta, serta pemikiran kebangsaan, tentang Bung Karno, ke-Indonesiaan, keagamaan, itu bisa jalan seiring dan membuat suasana di Jakarta aman, teduh, damai," kata dia.
Mantan calon presiden atau capres pada Pilpres 2024 itu juga menyinggung soal keberpihakan kepada rakyat kecil.
"Tadi disampaikan prinsip bagaimana membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Jadi kami tadi berbicara seputar itu," katanya.
Saat ditanya awak media soal tawaran menjadi kader PDIP, Anies mengaku hanya bisa menunggu sampai ada keputusan untuk bisa menentukan langkah ke depan.
"Sekarang ini kami tunggu dulu sampai semua keputusan dibuat. Baru menentukan langkah ke depan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Wijaya mengamini pernyataan Anies soal pembahasan tentang Pilkada Jakarta dalam pertemuan tersebut.
Ia menyebutkan pertemuan dilakukan untuk menyamakan persepsi serta visi dan misi, termasuk untuk mengawal konstitusi dan demokrasi yang benar.
"Kami menyamakan visi dan misi. Bagaimana kami mengawal persamaan. Kami punya pandangan bahwa kami harus mengawal konstitusi yang benar. Kami harus mengawal demokrasi yang benar," ujar pria yang disapa Aming itu.
Saat ditanya awak media apakah PDIP Jakarta sudah memutuskan untuk mengusung Anies, Aming hanya bisa tersenyum lebar sambil berkata InshaAllah.