Riset Sebut 46% Perusahaan Sulit Cari Pekerja, tapi Hampir 46.000 Pegawai di-PHK

Desy Setyowati
24 Agustus 2024, 20:03
Pengangguran , phk, lowongan kerja,
ANTARA FOTO/Siswowidodo/tom.
Sejumlah pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan pada bursa kerja di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (23/7/2024). Pemkab Madiun menggelar bursa kerja yangd diikuti 31 perusahaan dengan 3.000 lowongan pekerjaan guna mengurangi angka pengangguran.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sebanyak 46% perusahaan kesulitan saat mencari calon karyawan, menurut riset Populix. Di satu sisi, Kementerian Ketenagakerjaan atau Kemnaker mengungkapkan faktor penyebab jumlah Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK hampir 46 ribu karyawan sejak awal tahun.

Riset Populis dan KitaLulus tersebut berdasarkan survei terhadap 1.330 pencari kerja, 530 pemberi kerja, dan 100 perusahaan. Selain itu, merujuk pada analisis terhadap satu juta data dari job portal KitaLulus. Pengumpulan data dilakukan pada Juni.

Laporan tersebut menyebutkan, 46% perusahaan kesulitan mencari calon karyawan karena kesenjangan dalam beberapa kriteria yang dibutuhkan pemberi kerja dengan tenaga kerja yang tersedia.

Head of Social Research Populix Vivi Zabkie menyampaikan, pencari kerja di Indonesia belum memiliki pengalaman, keterampilan dan tingkat pendidikan yang cukup bagi pemberi kerja. Keterampilan yang dimaksud mencakup teknis dan non-teknis.

Sebanyak 50% perusahaan menyebut keterampilan teknis pelamar masih pemula atau rendah. Lalu, 35% menyebutkan bahwa keterampilan lunak alias soft skill pelamar belum cukup baik.

Sementara itu, tingkat pendidikan yang dibutuhkan oleh perusahaan timpang dengan tenaga yang tersedia.

Pencari kerja yang disurvei mengeluhkan sulitnya mencari kerja. Saat diminta menilai tingkat kesulitan dalam mencari kerja, rata-rata memberi skor 5,02 dari rentang satu hingga 10 atau terhitung cukup sulit.

Tantangan yang dihadapi pekerja di antaranya:

  • Kebutuhan akan pengalaman yang tinggi (63%)
  • Tingkat pendidikan yang tinggi (58%)
  • Adanya batasan usia (53%)

"Jika dilihat lebih dalam terkait pendidikan, terjadi mismatch antara jumlah pencari kerja dengan jumlah lowongan yang tersedia,” kata Vivi dalam keterangan pers, Sabtu (24/8).

Ketersediaan jumlah lowongan untuk tingkat SMP 13%, S1 16%, dan S2 19% atau lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pencari kerja. Secara rasio, jumlah pencari kerja lulusan IPS dan IPA cukup banyak, sementara rasio lowongan kerja yang tersedia sedikit.

Co-Founder KitaLulus Stevien Jimmy menambahkan, kualifikasi yang sering menjadi ketidakcocokan antara yang dimiliki dan diminta dalam lowongan kerja yakni jumlah pengalaman kerja, keterampilan teknis dan tingkat pendidikan.

“Oleh karena itu, KitaLulus berusaha membantu para pencari kerja dengan menyediakan fitur AI yang membantu menilai dan merekomendasikan kandidat terbaik terhadap kebutuhan loker pemberi kerja,” ujar Jimmy.

Jika dilihat lebih dalam, responden pencari kerja yang belum memiliki pekerjaan lebih banyak yang merasa khawatir, karena beberapa hal yakni:

  • Pengalaman yang dibutuhkan terlalu tinggi (68%)
  • Tingkat pendidikan yang dibutuhkan terlalu tinggi (59%)
  • Khawatir akan banyaknya saingan (53%).

Meski begitu secara umum, pencari kerja tetap mencoba untuk melamar walaupun kualifikasi syarat yang tertera pada lowongan lebih tinggi.

PHK dan Pengangguran di Indonesia Melonjak

Data Badan Pusat Statistik atau BPS menunjukkan, jumlah pengangguran di Indonesia 7,2 juta orang per Februari 2024 dibandungkan 6,93 juta pada 2020.

Selain itu, Kemenaker mencatat bahwa jumlah karyawan yang mengalami PHK hampir 46 ribu karyawan sejak awal tahun. Berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia, PHK paling banyak terjadi di Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat. “Total ada 45.762 PHK per hari ini,” kata Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja atau PHI dan Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri di sela-sela Naker Fest 2024 di Jakarta, Jumat (23/8).

Jumlah karyawan yang di-PHK naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 5.000 orang. PHK karyawan didominasi sektor manufaktur atau industri pengolahan, khususnya sektor tekstil, garmen, dan alas kaki.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...