Sinyal Perpecahan PKB pada Muktamar 2024 di Bali

Safrezi Fitra
25 Agustus 2024, 09:52
Sinyal Perpecahan PKB pada Muktamar 2024 di Bali
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc.
Muktamar PKB 2024
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sinyal perpecahan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai muncul saat pelaksanaan muktamar partai ini di Bali pada 24-25 Agustus 2024.

Saat hari pertama berlangsungnya muktamar, sejumlah kader PKB malah merancang muktamar ulang pada 2-3 September 2024 di Jakarta. Ribuan masa PKB pun digerakkan untuk unjuk rasa pada pelaksanaan Muktamar PKB saat ini.

Sebagian kader yang merancang muktamar ulang tersebut diakomodir oleh beberapa Fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB. Abdul Malik Haramain selaku sekretaris dalam forum ini mengatakan ada 168 DPC dan puluhan DPW PKB yang menginginkan muktamar ulang.

“Kekuasaan Pak Muhaimin Iskandar itu memunculkan pengambilan keputusan partai yang selalu tertutup, tidak melibatkan banyak orang terutama para kyai dan ulama sampai ke tingkat paling bawah,” kata dia di Kabupaten Badung, Minggu dini hari, seperti dikutip Antara.

Salah satu alasan yang mendasari mereka mengusulkan muktamar ulang kongres tertinggi PKB tersebut semestinya digelar dengan dukungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Selain itu pemecatan terhadap tokoh-tokoh senior PKB seperti Yahya Cholil Staquf, Yaqut Cholil Qaumas, dan Lukman Edy juga menjadi alasan sebagian kader memberi mandat untuk menggelar muktamar ulang.

“Ratusan surat mandat diberikan kepada kami, Kyai Unais Ali Hisyam sebagai dewan syura, Syaikhul Islam sebagai ketua, dan saya sekretaris,” ujarnya. Selanjutnya, fungsionaris yang menerima mandat ini akan berkonsultasi dengan PBNU terkait muktamar yang akan digelar awal September mendatang.

Malik juga menyebut nama Khofifah Indar, Mahfud Md, dan Yenny Wahid sebagai tokoh senior NU yang akan diajak dalam forum, sebab mereka meyakini PKB tidak dapat lepas dari peran kyai dan senior.

Sebagian kader yang terlibat dalam forum ini merasa resah karena peran kyai yang semakin berkurang saat ini dan kewenangan Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum partai yang semakin tidak terkontrol.

Adapun agenda utama dalam Muktamar PKB ulang yang mereka rancang adalah mengembalikan PKB ke garis perjuangan awal tahun 1998, dengan peran kyai dan ulama dominan dalam partai. Selain itu mereka akan membahas ketua umum baru, meski belum dapat menyebut nama-nama potensial, mereka tidak menutup kemungkinan hasil berbeda dengan muktamar saat ini.

Sinyal perpecahan PKB juga terlihat dengan adanya aksi unjuk rasa saat muktamar berlangsung. Koordinator Lapangan Aksi Gerakan Penyelamat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Andi Sutomo mengatakan sebanyak 3.000 massa akan unjuk rasa di hari kedua Muktamar PKB.

“Kurang lebih ada 3.000 massa dari seluruh kader-kader PKB, ada yang dari luar Bali juga, Jawa Timur, Sumatera Utara, Padang, Makassar dan dari lokal Bali sendiri,” kata dia di Kabupaten Badung, Bali, Minggu dini hari.

Andi mengatakan jumlah ini berkali-kali lipat dari aksi yang dilakukan pada hari pertama Muktamar PKB. Hingga malam hari para pengunjuk rasa belum dapat melewati barikade aparat kepolisian bersama pecalang.

Ia menegaskan bahwa tujuan unjuk rasa ini tetap sama yaitu membubarkan Muktamar PKB 2024 dan membawa partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu kembali ke jalan pendirinya yaitu PBNU.

Sekadar informasi PKB saat ini sedang menggelar muktamar 2024 yang berlangsung 24-25 Agustus di Bali Nusa Dua Convention Center. Dalam muktamar ini Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali ditetapkan sebagai Ketua Umum PKB periode 2024-2029. Usai terpilih sebagai menjadi Ketua Umum, Muhaimin mengungkapkan bahwa PKB harus menjadi partai mandiri dan lepas dari PBNU.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...