Megawati Umumkan Calon Pilkada 2024 Tahap Tiga, Kans PDIP Dukung Anies Menguat

Ira Guslina Sufa
26 Agustus 2024, 08:00
PDIP
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Anies Baswedan (tengah) bersama Ketua DPD PDIP Ady Widjaja (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai menggelar pertemuan tertutup di kantor DPD PDIP, di Cakung,Jakarta Timur,Sabtu (24/8/2024).
Button AI Summarize

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bakal mengumumkan calon kepala daerah untuk kabupaten kota dan gubernur, untuk gelombang ketiga. Pengumuman dilakukan di Kantor DPP PDIP, Senin (26/8) pukul 12.30 WIB. 

Pengumuman kali ini merupakan yang ketiga dilakukan Megawati. Pada tahap pertama Megawati telah mengumumkan 305 bakal calon kepala daerah terdiri dari 12 calon gubernur dan wakil gubernur, serta 293 pasangan untuk Pilkada Kabupaten dan Kota. 

Pada tahap pertama Mega mengusung antara lain Edy Rahmayadi di Pilkada Sumatera Utara dan Isran Noor di Kalimantan Timur. Sedangkan pada tahap kedua ia mengumumkan 169 daftar calon kepala daerah. Salah satunya adalah mengusung kembali Wayan Koster di Pilkada Provinsi Bali. 

Sesuai dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum, masa pendaftaran calon kepala daerah akan dibuka pada 27 hingga 29 Agustus 2024. Adapun pilkada akan digelar serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024. 

Potensi Dukung Anies di Pilkada Jakarta

Salah satu daerah strategis yang dibidik PDIP di Pilkada 2024 adalah Jakarta. Hingga saat ini PDIP belum mengumumkan nama calon yang akan diusung. Peluang PDIP mengusung sendiri calon gubernur dan wakil gubernur tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain terbuka setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan keputusan Nomor 60 yang menurunkan ambang batas pencalonan dari minimal 20%  kursi di DPRD Jakarta atau 25% suara sah menjadi 7,5% suara sah di Jakarta. 

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Ahmad Basarah mengatakan partainya berpotensi mengusung Anies Baswedan. Ia menyebutkan PDIP dan mantan gubernur DKI Jakarta itu dipertemukan oleh nasib yang sama.

“Diperlakukan untuk dieliminasi dari panggung politik, dikucilkan, dan lain sebagainya, sehingga kami sama-sama punya persamaan kehendak. Kehendak menjadi antitesis dari upaya politik untuk membuat satu keseragaman politik dalam satu sistem oligarki politik,” kata Basarah usai menghadiri Muktamar PKB di Bali Nusa Dua Convention Center. 

Pada kesempatan itu, dia juga mengatakan partai akan melihat perkembangan usai Anies bertemu dengan Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jakarta pada Sabtu (24/8). Partai juga akan mencermati hasil pertemuan tersebut. Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa partainya membuka peluang untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.

“Bisa saja pada kerja sama itu PDIP mengambil posisi calon wakil gubernur. Calon wakil gubernur yang dari PDIP, tetapi mari kita lihat nanti dinamikanya, bagaimana Anies punya pertimbangan terkait dengan hal itu, tetapi yang pasti Anies dan PDIP dipertemukan oleh satu persamaan nasib,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pengusungan itu tidak mengukur sudah atau tidaknya Anies menjadi kader PDIP. Menurut dia hal yang terpenting adalah kesamaan prinsip ideologi dan platform perjuangan. 

Sementara itu, terkait pernyataan Megawati Soekarnoputri pada Kamis (22/8) yang meragukan Anies, ia menilai ucapan itu sebagai keingintahuan semata. Menurut Basarah hal itu lebih didasarkan pada prinsip kehati-hatian yang dipegang oleh PDIP termasuk di Pilkada Jakarta. 

Reporter: Ade Rosman, Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...