Profil Anindya Bakrie, Ketum Kadin Hasil Munaslub yang Dongkel Arsjad Rasjid

Yuliawati
Oleh Yuliawati
15 September 2024, 11:34
Anindya Bakrie di Stadium Oxford United (Kassam Stadium). Anindya Bakrie dan Erick Thohir resmi memiliki mayoritas saham klub sepakbola Oxford United, anggota divisi satu (League One) Liga Inggris.
Dok. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)
Anindya Bakrie di Stadium Oxford United (Kassam Stadium). Anindya Bakrie dan Erick Thohir resmi memiliki mayoritas saham klub sepakbola Oxford United, anggota divisi satu (League One) Liga Inggris.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memutuskan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin menggantikan Arsjad Rasjid. Munaslub digelar di Hotel St Regis, Jakarta, pada Sabtu (14/9) mendongkel kepemimpinan Arsjad dengan alasan politis menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Petinggi Kadin yang hadir dalam Munaslub, Bambang Soesatyo mengatakan pergantian ini karena kebutuhan daerah yang meminta untuk Munaslub. "Karena situasi politik sudah berubah, artinya sudah ada rentetan peristiwa (pengurus) Kadin usai Pilpres tidak lagi dirasakan daerah," kata Ketua MPR itu di Hotel St Regis Jakarta, Sabtu (14/9).

Anindya kelahiran 10 November 1974 merupakan generasi ketika dari keluarga konglomerat Bakrie. Dia saat ini menjabat sebagai Direkur Utama Bakrie Grup dan Komisaris Utama dari perusahaan kendaraan listrik milik Grup Bakrie, VKTR Teknologi Mobilitas.

Dukungan Anindya Bakrie Buat Prabowo di Pilpres 2024

Selain berbisnis, keluarga Bakrie juga bergerak dalam aktivitas politik. Anindya bersama ayahnya, Aburizal Bakrie, memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto saat pemilihan presiden 2024. Pilihan politik Anin berbeda dengan Arsjad Rasjid yang menjadi  Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo. 

Pada Juli lalu, Prabowo sebagai presiden terpilih mengajak beberapa orang dekatnya berkunjung ke Paris. Anin dengan jabatannya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia mendampingi Prabowo saat bertemu dengan para pemimpin perusahaan besar di Perancis yang berada di bawah naungan Kadin Perancis.

Selain Anin, Prabowo ditemani keponakannya Budisatrio Djiwandono, Wisnu Wardana, Rosan Roeslani dan juga Menteri BUMN Erick Thohir.

Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Perancis. Selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo banyak membeli alutsista dari Perancis.

Anindya Bakrie bersama Prabowo Subianto dalam acara Indonesia-France Business Luncheon, Juli 2024.
Anindya Bakrie bersama Prabowo Subianto dalam acara Indonesia-France Business Luncheon, Juli 2024. (Instagram. )

Berkarier di Solomon Brothers

Anin menuntut ilmu di luar negeri, sebelum melanjutkan bisnis keluarganya. Ia tercatat sebagai alumni Pangudi Luhur, Jakarta, yang belajar ilmu Teknik Industri di Northwestern University, Illinois, Amerika Serikat. Anin memperoleh gelar sarjana dari kampus itu pada 1996, saat usianya masih 22 tahun.

Jenjang pendidikan master ia lanjutkan masih di Amerika Serikat. Ia memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Stanford Graduate School of Business, California, pada 2001.

Kemudian, Anin memulai kariernya di Wall Street, sebagai bankir investasi di Salomon Brothers, New York. Setelah mendapat ilmu dari sana, ia kembali ke Tanah Air dan membangun lini bisnis  baru di gurita bisnis keluarganya: telekomunikasi, media, dan teknologi. Pada 2004, berdirilah VIVA Group yang membawahi tvOne, ANTV, dan VIVAcoid. 

BAKRIE & BROTHERS (BNBR)
BAKRIE & BROTHERS (BNBR) (Bakrie & Brothers)

Gurita Bisnis Bakrie

Di usianya yang ke-49 tahun ini, Anin dipercaya menjadi penerus gurita bisnis keluarganya dengan jabatan Presiden Direktur Bakrie Group. Perusahaan yang dibangun kakeknya sejak 1942 ini sudah memiliki delapan lini bisnis usaha.

Bisnisnya mulai dari energi, tambang, dan infrastruktur. Kemudian melebar juga ke properti, perkebunan, media dan teknologi, serta olahraga. Terbaru, Bakrie mulai mengarah ke energi terbarukan dengan VKTR dan Bakrie Power. 

Anin adalah direktur utama di PT Visi Media Asia (VIVA) sejak 2014 dan PT Bakrie Global Ventura sejak 2012. Namanya pun tercatat sebagai komisioner PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) sejak 2012 dan komisioner utama PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) sejak 2012. 

Tidak hanya fokus berbisnis, Anin sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia alias Kadin. Jabatan ini ia emban dari 2021 hingga sekarang.

Di dua era presiden berbeda, Anin juga menjadi ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia. “Melalui kepemimpinannya, ABAC Indonesia memperoleh Indonesia Impact Fund (IIF) perdana,” tulis laman resmi VKTR.

Selain VKTR, sudah ada 11 anak usaha Bakrie Group yang lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia:

  1. PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR)
  2. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI)
  3. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP)
  4. PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA)
  5. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)
  6. PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY)
  7. PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG)
  8. PT Darma Henwa Tbk. (DEWA)
  9. PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (JGLE)
  10. PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL)
  11. PT Intermedia Capital Tbkk. (MDIA)

Dari 11 emiten ini, setengah di antaranya masuk daftar pemantauan khusus dari BEI, yakni BTEL, JGLE, ELTY, VIVA, UNSP, dan MDIA. Bahkan tiga di antaranya, yakni VIVA, UNSP, dan BTEL, mencatatkan ekuitas negatif. 

Adapun daftar pemantauan khusus ini baru diluncurkan pada 2023. Tujuannya, untuk melindungi investor dari saham-saham yang fundamentalnya terganggu. Nantinya saham bisa dijatuhi suspensi atau penghapusan pencatatan alias delisting

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...