Menkumham Ucapkan Selamat, Beri Sinyal Pengakuan Kadin Anindya Bakrie
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas mengucapkan selamat kepada Anindya Bakrie yang telah terpilih dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Sabtu (14/9). Supratman juga memberikan sinyal pengakuan terhadap Kadin kubu Anindya.
Hal tersebut disampaikan langsung Supratman dalam acara sarasehan bersama Kadin di Menara Kadin, Jakarta, Minggu (15/9). Politisi Gerindra itu berharap hasil Munaslub menjadi wadah Kadin untuk bersatu.
“Saya ucapkan kepada Mas Anin atas hasil Munas yang telah digelar dan telah memilih pengurus serta formatur yang sudah disusun,” kata Supratman dalam acara Sarasehan bersama Menkumham yang dipantau secara daring melalui TV One pada Minggu (15/9).
Supratman mengatakan Kadin merupakan satu-satunya wadah dan mitra strategis pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi Indonesia 8%. Dia mengatakan porsi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) saat ini belum dapat mengejar target pertumbuhan ekonomi tersebut.
“Oleh karena itu kehadiran pengusaha yang tergabung dalam Kadin ini menjadi dua sisi mata uang antara pemerintah dan pengusaha,” ujarnya.
Terlebih menurutnya, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 1%, Indonesia membutuhkan investasi antara Rp 1000-2000 triliun. Namun, ruang fiskal pemerintah sangat terbatas. Sehingga dia mengharapkan kehadiran para anggota Kadin untuk terus berinvestasi.
Suprapto juga menitipkan pesan kepada Anin untuk tidak hanya fokus pada industri berbasis sumber daya alam saja. “Fokus juga kepada industri manufaktur yang sangat penting karena itu padat karya,” katanya.
Anindya dinyatakan sebagai Ketua umum Kadin melalui Munaslub yang terlaksana pada Sabtu (14/9). Anindya nantinya akan memimpin Kadin pada periode 2024-2029 mendatang. Sebelum menjabat sebagai ketua umum, Anindya sebelumnya mengemban tugas sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia.
Terpilihnya Anindya membuat Kadin terpecah menjadi dua kubu, yakni di bawah kepemimpinan Kadin yang dipimpin Anindya dan Arsjad Rasjid. Arsjad sendiri merupakan Ketua Umum Kadin Indonesia yang terpilih dalam Munas dengan masa tugas 2021-2026.
Arsjad mengatakan penyelenggaraan Munaslub kemarin merupakan tindakan ilegal. Dia juga menyayangkan kegiatan tersebut diselenggarakan.
Arsjad menyebut agenda tersebut merupakan upaya individu dan kelompok untuk mengambil alih pengurusan Kadin Indonesia dengan menyalahi aturan yang berlaku.
“Kami tidak mengakui terjadinya Munaslub di hari Sabtu. Kadin Indonesia adalah lembaga independen, rumah bersama pelaku usaha dan organisasi industri usaha. Hanya ada satu, satu Kadin Indonesia,” kata Arsjad dalam konferensi pers di Jakarta pada Minggu (15/9).