Deret Janji Pramono-Rano di Pilkada Jakarta, Tiru Bangkok dan Optimalisasi JIS

Ira Guslina Sufa
17 September 2024, 08:34
Pilkada
ANTARA FOTO/Fauzan/tom.
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kedua kanan) dan Rano Karno (ketiga kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers usai mendaftar sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Jelang masa kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta yang akan dimulai pada 25 September mendatang para calon semakin gencar melakukan sosialisasi. Sejumlah gagasan pun disampaikan untuk menggaet minat pemilih. 

Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan Pilkada akan digelar serentak pada 27 November 2024. Menjelang hari pencoblosan, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hanura rajin menyerap aspirasi dari warga Jakarta. 

Dalam berbagai kesempatan, Pramono menyampaikan telah bersepakat dengan Rano Karno untuk tidak menggunakan politik identitas saat berkampanye. "Jadi, kami betul-betul akan beradu program, gagasan, visi dan yang tidak kalah penting bagaimana menyelesaikan persoalan masyarakat Jakarta," kata Pramono seperti dikutip Selasa (17/9). 

Pramono tak menyebutkan alasan tak akan menggunakan politik identitas dan etnisitas. Menurut dia, dampak dari politik identitas adalah dapat menyerang golongan tertentu yang menimbulkan diskriminasi hingga radikalisasi.

"Politiknya harus politik riang gembira. Solid, persatuan, dan bagaimana berkomunikasi yang baik dengan masyarakat Jakarta, 'door to door', dari gang ke gang akan kami lakukan," kata dia.

 Lalu apa saja program yang sudah disiapkan Pramono - Rano Karno untuk memimpin Jakarta? 

Janji Kampanye Pramono Anung - Rano Karno di Pilkada Jakarta

Benahi Jalur Sepeda 

Salah satu program yang sudah disampaikan Pramono ke publik adalah membuat jalur sepeda di Jakarta seperti di Bangkok dan Korea agar para pesepeda bisa menikmati jalur sepeda dengan baik dan nyaman. Hal tersebut merupakan keinginan Pramono ketika nantinya terpilih menjadi Gubernur Jakarta periode 2024-2029.

 "Kalau untuk dibuat 'loop' seperti di Bangkok itu 'loop'-nya kan gede ya, bagi kita pesepeda itu, waduh nikmat banget. Makanya banyak di kita yang bersepeda ke Bangkok, ke Korea, ke Jepang," kata Pramono. 

Menurut Pramono, ke depannya perbaikan jalur sepeda perlu dilakukan lantaran Jakarta nanti sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara (IKN). Pramono melihat saat ini Indonesia sudah menjadi negara yang mayoritas terdiri dari orang kelas menengah.

Jakarta ini nantinya menjadi pusat perekonomian dan kota global itulah yang kita perbaiki. "Jadi kita memperbaiki dari hal kecil, yang baik-baik yang sudah dilakukan oleh para gubernur. Jadi tujuan saya adalah mempersatukan peninggalan para gubernur yang baik-baik ini," ujar Pramono.

Pramono juga mengaku dirinya sebagai pesepada menginginkan adanya tempat bersepeda yang lebih luas dan nyaman. Pramono menyebutkan ada tiga tempat di Jakarta yang menjadi tempat pesepa berkumpul.

"Komunitas itu berkumpul, satu di Mosea, dua di PIK, tiga di dalam kota. Nah ini kalau diperbaiki saya yakin akan bermanfaat," katanya.

Utamakan Masyarakat Ekonomi Menengah ke Bawah 

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Doel) mengatakan tidak akan mengejar proyek mercusuar selama kepemimpinan. Mereka akan berfokus mengusung pembangunan untuk masyarakat.

“Program-program yang betul-betul menyentuh rakyat secara langsung terutama kelas menengah ke bawah,” kata Pramono pada Minggu (8/9). 

Pramono menilai fasilitas Jakarta untuk kelas menengah ke atas sudah terlalu baik sehingga masyarakat menengah ke bawah yang kini butuh perhatian. Ia menjanjikan akan menjalankan balai-balai rakyat di level RT hingga RW. 

Menghidupkan Rumah Tradisional

Seiring dengan program menyasar masyarakat ekonomi bawah Jakarta, Pramono mengatakan akan membangun rumah-rumah masyarakat miskin agar lebih layak. Di setiap RT dan RW ia berjanji akan menghidupkan kembali rumah tradisional untuk bisa digunakan warga. 

“Sehingga orang bisa melakukan pernikahan di RT RW. Nggak perlu nyewa terlalu jauh. Bisa menggunakan balai rakyat yang sangat murah,” kata Pramono.

Dia sepakat  untuk tidak membuat program-program bombastis. Sebab dia menilai program yang bersifat bombastis tak akan cukup untuk direalisasikan hingga lima tahun ke depan.

Salah satu program yang akan dilaksanakan berkaitan dengan penyediaan rumah layak menurut Pramono adalah dengan menjalankan program bedah rumah. Ia ingin memastikan setiap warga Jakarta punya rumah yang layak untuk ditinggali. 

Revitalisasi Pasar Tradisional di Jakarta

Salah satu program yang juga diusung Pramono - Rano adalah merevitalisasi pasar tradisional di daerah itu dalam rangka mendongkrak perekonomian. Hal ini disampaikan oleh Rano Karno yang menjadi pasangan Pramono. 

Menurut Rano revitalisasi pasar diperlukan karena merupakan tempat berkumpulnya warga Jakarta. Menurut dia, pasar adalah tempat bersosialisasi dan tempat untuk berkoordinasi sehingga tak hanya tempat jual beli.

"Karena mulai dari pasar, itu akan timbul simpati, akan solidaritas," kata Rano. .

Menurut dia, revitalisasi membawa arah yang positif untuk para pedagang karena bila pasar dalam keadaan rapi dan bersih. Hal itu diyakini bisa mendongkrak kunjungan pembeli sehingga ekonomi warga bisa lebih bergerak. 

“Artinya pasar itu penting. Artinya gini. Pedagang yang di jalan kita tarik ke dalam, supaya tak ganggu lalu lintas," ujarnya.

 Saat kunjungan di Pasar Muara Karang, Rano Karno yang kerap disapa Bang Doel disambut antusiasme masyarakat dan pedagang. 

Sambungkan MRT ke JIS

Persoalan lain yang jadi sorotan Pramono - Rano adalah pemanfaatan Jakarta International Stadium (JIS). Ia mengatakan perlu menyambungkan MRT dari Ancol menuju ke Jakarta International Stadium (JIS) untuk menambah akses bagi pengguna transportasi umum di kawasan tersebut.

"Maka siapapun yang menjadi gubernur nanti harus menyambungkan MRT ujung di Ancol ke JIS," kata Pramono di kawasan Kemang, Jakarta, Sabtu (7/9). .

Pramono mengatakan pembangunan MRT ini tentunya sejalan dengan tujuan Jakarta untuk menjadi kota berkembang seperti lainnya. Dia berharap gubernur mendatang mau belajar mengenai perkembangan kota-kota dunia yang saat ini dipastikan memiliki transportasi umum memadai.

Dia juga mengatakan JIS secara infrastruktur belum cukup untuk menampung pertandingan bola lebih dari 40 ribu orang penonton. Selain itu, JIS juga dipakai untuk menonton konser yang salah satunya pernah diisi band tanah air dengan banyak penggemar, yakni Dewa 19. Karena itu, perlu adanya penambahan fasilitas, yakni salah satunya keterjangkauan transportasi umum.

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...