Israel Mulai Serangan Darat ke Hizbullah di Lebanon, Warga Terjebak
Israel telah memulai serangan darat kepada Hizbullah di Lebanon selatan. Militer Israel telah menyerang pedesaan di Lebanon yang dekat dengan perbatasan.
"Beberapa jam yang lalu IDF memulai operasi darat terbatas di Lebanon selatan terhadap target teroris dan infrastruktur organisasi Hizbullah," demikian keterangan IDF dikutip dari The Guardian, Selasa (1/10).
Penembakan hebat ke Lebanon telah terjadi di sepanjang perbatasan di wilayah utara Kiryat Shimona di Israel. Kota Marjayoun, Wazzani dan Khiam di Lebanon juga dibombardir pada Senin (30/9) malam.
Seorang warga di Marjayoun mengatakan bahwa pejabat setempat telah menerima panggilan telepon yang memerintahkan warga untuk mengungsi. Namun serangan Israel telah dimulai sebelum masyarakat meninggalkan kota.
"Kami tidak dapat bergerak, jalan-jalan dipenuhi dengan penembakan dan serangan udara," kata warga tersebut.
Pada hari Senin, wakil pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, dalam pidato publik pertamanya sejak kematian Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa pihaknya siap meladeni Israel dalam pertempuran darat.
"Pertempuran itu mungkin akan berlangsung lama. Kami akan menang seperti kami menang dalam pembebasan tahun 2006," katanya, mengacu pada perang tahun 2006.
Sedangkan Amerika Serikat akan mengirimkan beberapa ribu pasukan ke Timur Tengah untuk meningkatkan keamanan dan membela Israel juka diperlukan. Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan peningkatan itu akan melibatkan beberapa skuadron jet tempur.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengecam serangan Israel ke Lebanon. Dia mendesak Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera bertindak cepat atas serangan Israel tersebut.
“Bola ada di Dewan Kemanan PBB, terutama pemegang hak veto, mereka bisa menghasilkan keputusan yang menghentikan kekejaman Israel,” ujar Retno di sela-sela acara High Level Week Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York, Amerika Serikat, Sabtu (28/9).