Ridwan Kamil Berjanji Gilir WFH Demi Atasi Kemacetan Jakarta

Ringkasan
- Institute for Essential Services Reform (IESR) mengkritik target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) yang ditetapkan oleh Dewan Energi Nasional (DEN) karena target untuk tahun 2025 dan 2030 diturunkan, sedangkan untuk tahun 2050 dan 2060 dinaikkan, menurut mereka periode 2025 hingga 2030 seharusnya menjadi moment penting untuk transisi energi agar Indonesia bisa mencapai target energi terbarukan lebih dari 40%.
- Transisi energi merupakan perubahan dari sistem energi konvensional yang tidak terbarukan ke sistem yang lebih bersih, terbarukan, dan berkelanjutan seperti energi matahari, angin, hidro, biomassa, dan lain-lain dengan tujuan utama mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan keamanan energi, dan mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.
- Meski menjadi tujuan penting, transisi energi menghadapi hambatan seperti ketergantungan pada bahan bakar fosil, biaya investasi awal yang tinggi, ketidakpastian kebijakan, tantangan penyimpanan energi, isu teknologi dan inovasi, ketidaksetaraan akses, perlawanan sosial dan politik, serta kurangnya kesadaran dan pendidikan mengenai energi terbarukan.

Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil berencana memberlakukan kerja dari rumah alias work from home (WFH) untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Ide itu disampaikannya dalam debat pertama calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10) malam.
"Kemudiam kita akan buat namanya work from home bergilir, Senin (misalnya untuk) industri media, selasa industri hukum, sehingga mengurangi pergerakan," kata dia.
Pria yang biasa disebut RK itu menilai rencananya akan berhasil bilamana didukung dengan memfasilitasi hal lainnya, sehingga dapat mengurangi kemacetan. "Digabung memfasilitasi pergerakan, insyaallah mengurangi kemacetan," katanya.
Ia mengatakan, solusi kemacetan di Jakarta juga dapat diatasi dengan membangun Central Business District (CBD) atau distrik bisnis pusat di sejumlah daerah untuk mengurangi pergerakan.
Beberapa titik yang disasar adalah Ancol, Pantai Indah Kapuk (PIK), dan Kelapa Gading di Jakarta Utara. Selain itu ada Meruya di Jakarta Barat serta TB Simatupang di Jakarta Selatan sebagai lokasi potensial CBD.
"Sehingga orang (Jakarta) Selatan tinggalnya di Selatan tidak usah ke pusat. Kerja di Selatan ngemal di Selatan. Orang di (Jakarta) Barat tinggal di Barat, kerja di Barat ngemalnya di Barat," kata dia.
Ridwan juga akan menggerakan perahu yang melintasi sungai di Jakarta demi memberikan alternatif moda transportasi pengurai kemacetan. "Kami mungkin akan coba berinovasi membuat riverway atau perahu melintasi 13 sungai di Jakarta," kata dia.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu lalu mengatakan, cara lainnya yakni dengan menambah jalan layang atau flyover. "Perluasan yang namanya flyover masih dibutuhkan secara reality ya," kata dia.
Sedangkan calon Gubernur nomor urut 03 Pramono Anung menjanjikan perluasan moda transportasi gratis kepada 15 golongan. Nantinya, 15 golongan dapat menggunakan MRT secara gratis.
"Kalau perlu, Transjabodetabek (diperpanjang) sampai Puncak dan Cianjur," kata Pramono.