Profil Budi Santoso, Sekjen Kemendag Calon Menteri Perdagangan Kabinet Prabowo
Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil 49 sosok politisi, pejabat negara maupun tokoh nasional ke rumahnya di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan pada Senin (14/15). Pemanggilan tersebut ingin memastikan kesediaan mereka untuk bergabung sebagai menteri pada masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Salah satu pejabat publik yang dipanggil oleh Prabowo adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Budi Santoso. Budi Santoso disinyalir menjadi calon kuat menteri perdagangan era Prabowo.
Budi Santoso hadir ke Kertanegara mengenakan busana batik lengan panjang, serupa dengan mayoritas tokoh yang hadir saat itu. Setelah pertemuan, ia menemui wartawan yang siap berjaga di gerbang rumah Prabowo.
Budi mengakui mendapat tawaran dari Prabowo untuk mengisi pos jabatan strategis di kabinet mendatang. Meski demikian, ia menyebut belum mendapatkan informasi lanjutan ihwal posisinya di kabinet Prabowo kelak. “Ada arahan dari Pak Prabowo, pada prinsipnya nanti saya diminta untuk membantu di pemerintahan beliau," kata Budi kepada wartawan.
Saat dimintai konfirmasi wartawan ihwal penugasan dirinya sebagai menteri perdagangan nantinya, Budi Santoso enggan menjawab secara lugas. “Belum tahu, di mananya masih menunggu,” ujarnya.
Melansir laman web Kementerian Perdagangan, Budi Santoso dilantik sebagai Sekretaris Jenderal Kemendag pada 14 Agustus 2024. Sebelum penugasan ini, Budi Santoso menjabat beberapa posisi di lingkungan Kementerian Perdagangan, seperti Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri periode Desember 2022 – Agustus 2024, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei sejak September 2020 hingga Desember 2022 dan Kepala Biro Keuangan mulai Juni 2020 sampai dengan September 2020.
Pada tahun 2010, Budi Santoso menduduki jabatan sebagai Kepala Sub Direktorat Ekonomi Kreatif pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional. Ia kemudian dipromosikan menjadi Atase Perdagangan India. Sekembalinya dari India, ia diangkat sebagai Kepala Bagian Program dan Kerjasama pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.
Setelah pengangkatan itu, Budi menjabat di berbagai jabatan Eselon II di lingkungan Kementerian Perdagangan seperti Kepala Pusat Data dan Informasi serta Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi pada 2017 hingga Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian setahun setelahnya.
Budi Santoso menyelesaikan pendidikan Komunikasi Massa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Kemudian melanjutkan pendidikan Magister dalam Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia dan pendidikan Doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Sahid.
Harta Kekayaan Budi Santoso
Dalam keterangan yang tertulis pada situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), total harta kekayaan Budi Santoso tahun 2023 senilai Rp 6,86 miliar. Laporan ini mengacu pada saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.
Ia melaporkan kepemilikan tujuh bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Kota Tengerang, Sukoharjo, dan Depok. Seluruh aset yang berstatus hasil sendiri tersebut mencapai nilai Rp 5,01 miliar.
Selain itu, Budi Santoso juga memiliki tiga unit kendaraan hasil sendiri dengan estimasi harga total Rp 661, 6 juta. Rinciannya adalah mobil Honda Jazz RS tahun 2019 seharga Rp 250 juta, mobil Hyundai Creta tahun 2022 senilai Rp 380 juta dan motor Yamaha Nmax tahun 2023 seharga Rp 31,6 juta.
Budi Santoso juga memberitahukan nilai kas dan setara kas sebesar Rp 1.409.844.466 dan harta lainnya sejumlah Rp 70 juta. Selain itu, Budi Santoso juga menyebutkan hutang senilai Rp 288,5 juta dalam laporannya.