Hashim: Prabowo akan Evaluasi Kinerja Kabinet Menteri Tiap Enam Bulan
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyebut Presiden Prabowo Subianto akan mengevaluasi kinerja menteri setiap satu semester. Menurut dia, Prabowo berpeluang melakukan reshuffle setiap enam bulan.
Hashim mengaku mendapatkan pernyataan tersebut langsung dari kakaknya. Menurut adik kandung Prabowo ini, menteri yang akan diganti adalah yang terbukti tidak melakukan tugasnya dengan efisien, cepat lelang, atau terjerat kasus korupsi.
"Prabowo orangnya tegas, saya kira sudah banyak yang tahu soal itu. Saya terus terang semakin optimis dengan pemerintahan baru ini dengan pernyataan tersebut," kata Hashim di Menara Kadin, Rabu (23/10).
Di sisi lain, Hashim mengakui Kabinet Merah Putih tergolong gemuk dengan jumlah 48 Kementerian. Kabinet Merah Putih memiliki lebih dari 130 jabatan politik, yang antara lain terdiri dari 48 menteri, 56 wakil menteri, dan lima kepala lembaga.
Walau demikian, Hashim mengajak masyarakat untuk menunggu hasil program-program Kabinet Merah Putih daripada memperdebatkan jumlah kementerian. Salah satu target utama Kabinet Merah Putih adalah pengentasan kemiskinan di dalam negeri.
Salah satu langkah yang diambil Prabowo terkait target tersebut adalah pembentukan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Prabowo memilih Budiman Sudjatmiko untuk memimpin lembaga nonkementerian tersebut.
Prabowo menyampaikan, penambahan struktur kementerian penting untuk menambah badan-badan yang strategis. Ia mengakui anggota kabinetnya lebih banyak dibandingkan pemerintah sebelumnya. Namun, ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar sehingga wajar memiliki banyak menteri.
Prabowo membandingkan luas wilayah Indonesia yang setara dengan wilayah Eropa Barat. Menurut Prabowo Eropa Barat yang luasnya sama justru terbagi dalam 27 negara.
“Kita satu negara. Mengelola Eropa itu membutuhkan 27 Menteri Keuangan, 27 Menteri Pertahanan, 27 Menteri Dalam Negeri. Saudara-saudara, kita seluas Eropa,” ujar Prabowo.