Profil 5 Pimpinan KPK 2024-2029 yang Dipilih DPR, Jenderal Polisi hingga Hakim
Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menetapkan lima nama yang akan menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029. Lima nama terpilih melalui pemilihan suara langsung atau voting yang berlangsung Kamis (21/11).
Mekanisme voting ditetapkan DPR dalam rapat pleno usai menuntaskan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test terhadap 10 calon pimpinan yang diajukan panitia seleksi. Uji kepatutan calon pimpinan KPK dilakukan pada Senin (18/11) dan Selasa (19/11).
Berdasarkan pantauan dari pemilihan suara langsung atau voting di ruang rapat kerja Komisi III, Komjen Setyo Budianto terpilih sebagai ketua. Dua nama lain yang juga masuk dalam bursa ketua adalah Johanis Tanak dengan 2 suara dan Fitroh Rohcahyanto dengan 1 suara.
Dalam pemilihan di Komisi III DPR yang berlangsung Kamis (21/11), setiap anggota Komisi memberikan suara untuk dua hal yaitu calon pimpinan dan calon ketua. Berdasarkan hasil voting, Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Setyo Budianto terpilih sebagai ketua dengan 47 suara.
Selanjutnya untuk posisi pimpinan Setyo mengantongi 45 suara. Adapun empat nama calon lainnya yang mengantongi suara terbanyak adalah Fitroh Rohcahyanto dan Johanis Tanak yang masing-masing mendapatkan 48 Suara.
Dua calon lainnya yang mendapat suara terbanyak adalah Ibnu Basuki Widodo dan Agus Joko Pramono. Ibnu mengantongi 32 suara dan Agus mengantongi 38 suara.
Bagaimana profil 5 pimpinan KPK yang dipilih DPR untuk periode 2024-2029?
Profil Ketua KPK Setyo Budianto
Karir Setyo di kepolisian terbilang moncer. Ia merupakan lulusan dari Akademi Polisi (Akpol) tahun 1989 berpengalaman dalam bidang reserse. Setyo kelahiran 29 Juni 1967 pernah menjabat sebagai Kapolres Biak Numfor pada 2009.
Ia juga pernah menjabat sebagai wakil Direktur Reserse dan Kriminal Polda Papua pada 2010. Lama di kepolisian, ia juga telah berkecimpung di KPK. Ia mewakili kepolisian pernah menjabat sebagai Direktur Penyidikan KPK pada 2021.
Tak lama di KPK ia kemudian mendapat promosi menjadi Kapolda Nusa Tenggara Timur: 2021. Selanjutnya ia dipindah ke Sulawesi Utara dan kembali menjadi Kapolda. Pada 2024, sebelum dipindahkan menjadi Irjen di Kementan, Setyo sempat menjabat sebagai Perwira Tinggi di Itwasum Polri.
Profil Komisioner KPK Fitroh Rohcahyanto
Fitroh sempat menjadi Direktur Penuntutan KPK pada 2023. Ia kemudian mengundurkan diri dan kembali ke Kejaksaan Agung saat pengusutan kasus formula E.
Profil Komisioner KPK Johanis Tanak
Saat ini, Tanak merupakan salah satu pimpinan lembaga antirasuah. Melansir laman KPK, ia memulai kariernya sebagai pegawai di bidang pidana khusus pada Kejaksaan Agung RI sejak 1989 di Kejaksaan Agung.
Pada 1994 ia diangkat sebagai Kepala Seksi Pidana Umum di Kefamenanu, NTT. Kemudian pada tahun 1997 ia diangkat sebagai kepala seksi Tata Usaha Negara Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Kasi Tun Jam Datun) di Kejagung RI.
Ia diangkat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri di Karawang, Jawa Barat pada 2008, kemudian diangkat menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah, Palu pada 2014.
Pada 2015 ia kembali ke Kejaksaan Agung dengan menjabat sebagai Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejagung dan menjadi Direktur B Intelijen pada Jaksa Agung Muda Intelijen di Kejaksaan Agung pada 2019. Ia lalu kemudian kembali menjabat sebagai kepala Kejaksaan Tinggi di Jambi pada 2020.
Profil Komisioner KPK Ibnu Basuki Widodo
Ibnu merupakan capim dari kalangan hakim. Ia memiliki catatan hitam dengan memvonis bebas terdakwa korupsi, Ida Bagus Mahendra Jaya Mart pada Oktober 2014. Ida bagus saat itu terjerat kasus pengadaan alat laboratorium IPA MTs di Kementerian Agama tahun 2010.
Selama berkarir Ibnu pernah menjadi hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ia juga tercatat pernah menjadi pejabat hubungan masyarakat Pengadilan Tipikor Jakarta.
Profil Komisioner KPK Agus Joko Pramono
Agus Joko Pramono merupakan mantan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Agus meniti karier sebagai dosen di STAN.
Ia menyandang gelar Doktor dari Universitas Padjajaran pada 2015. Agus lalu dikukuhkan sebagai Profesor Ilmu Akuntansi sektor Publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pada November 2023.