Prabowo Dorong Perluasan Lahan Kebun Sawit, Minta Aparat Perketat Pengamanan
Presiden Prabowo Subianto berencana menambah bukaan lahan kebun sawit di dalam negeri. Menurut Prabowo, perluasan diperlukan untuk memenuhi permintaan sawit dari luar negeri yang terus meningkat.
Prabowo menjelaskan banyak negara yang membutuhkan kelapa sawit untuk beragam komoditas pangan coklat hingga barang gaya hidup seperti kosmetik. Ia mengatakan sawit merupakan komoditas strategis di sejumlah negara.
"Saya kalau keliling ke luar negeri sampai merasa banyak negara berharap dari Indonesia, terutama mereka membutuhkan kelapa sawit kita," kata Prabowo saat memberikan arahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Senin (30/12).
Prabowo pun memberikan instruksi khusus kepada pimpinan daerah seperti bupati dan gubernur untuk menambah luasan kebun sawit di wilayah masing-masing. Dia juga memerintahkan aparat penegak hukum (APH) seperti TNI dan Polri memperkuat pengamanan kebun kelapa sawit yang sudah ada saat ini.
"Kebun kelapa sawit kita itu aset negara, dan saya kira ke depan kita harus tambah tanam kelapa sawit," ujar Prabowo.
Dia menegaskan kepada para pimpinan daerah dan aparat penegak hukum agar tidak ragu memperluas lahan perkebunan sawit. "Katanya itu membahayakan, deforestasi. Namanya kelapa sawit itu ya pohon kan," kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebutkan bahwa pohon kelapa sawit punya beragam sisi positif. Ia menyebut sawit sebagai media penyerap karbon dioksida (CO2).
Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat luas area kebun kelapa sawit mencapai 16,8 juta hektare (ha) pada 2023. Kawasan tersebut bertambah sekitar 6 juta ha atau tumbuh 56,5% dibanding 2014.
Kementan menguraikan sekitar 50% perkebunan sawit di Indonesia merupakan perkebunan besar swasta dengan luasan hingga 8,4 juta ha. Selain itu, 37% atau 6,3 juta ha kebun sawit berstatus sebagai perkebunan rakyat.
Secara spasial, perkebunan sawit terluas berada di Riau dengan luasan mencapai 3,49 juta ha atau 20,8% dari total area sawit nasional. Provinsi lain yang perkebunan sawitnya tergolong luas adalah Kalimantan Tengah dengan 2,04 juta ha, Sumatera Utara 2,02 juta ha, dan Kalimantan Barat 1,83 juta ha.