IHSG Diprediksi Lanjut Konsolidasi, Saham INDY, AKRA dan BIRD Masuk Rekomendasi

Patricia Yashinta Desy Abigail
9 Januari 2025, 07:11
IHSG
Katadata/Fauza Syahputra
Pekerja beraktivitas di dekat layar yang menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi konsolidasi pada perdagangan Kamis (9/1). Phintraco Sekuritas menyatakan terdapat beberapa sentimen yang mempengaruhi laju IHSG. 

Faktor luar negeri berasal dari Amerika Serikat. Rilis data PHK untuk bulan Desember 2024 yang akan disampaikan pemerintah AS diperkirakan meningkat menjadi 65 ribu dari 57 ribu di bulan November 2024. 

Lalu sektor otomotif mencatat jumlah PHK tertinggi dengan 11 ribu kasus yang dipicu oleh kebijakan tarif impor, persaingan dari produsen kendaraan listrik Cina, dan perubahan kebijakan subsidi pemerintah. Kondisi ini memperkuat pandangan potensi dampak negatif bagi ekonomi AS itu sendiri dari penerapan kebijakan inward looking yang terlalu agresif. 

Dari domestik, faktor yang mempengaruhi adalah penantian ilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Desember 2024 yang diperkirakan tetap berada di atas 120. "Ada indikasi fase konsolidasi IHSG dalam rentang 7.030-7.130 di sisa pekan ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis (9/1).

Untuk perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham. Ada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sementara itu, MNC Sekuritas menyebutkan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan untuk menguji level 7.305-7.421. MNC Sekuritas memprediksi support IHSG berada di 6.931 sampai dengan 6.843. Sementara resisten berada di 7.182 sampai dengan 7.263.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan rentang harga 1,445-1,475. Lalu buy on weakness pada saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESAA) dengan rentang harga 764-795.. 

Rekomendasi selanjutnya buy on weakness saham PT Indosat Tbk (ISAT) dengan rentang 2.200-2.300. Serta speculative buy saham PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA) dengan rentang 2.390-2.420.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...