Hari Pertama Cek Kesehatan Gratis, Lansia hingga Gen Z Serbu Puskesmas
Membuat ringkasan dengan AI Pemerintah telah memulai pemeriksaan kesehatan gratis di sejumlah fasilitas kesehatan hari ini. Masyarakat berbagai usia langsung berbondong-bondong ke faskes terdekat untuk memeriksa kesehatan mereka dengan program tersebut.
Hal tersebut terlihat di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin (10/2). Hingga siang, puskesmas masih dipadati warga yang ingin memeriksa kesehatannya secara gratis.
Salah satunya Agus Komar, warga berusia 69 tahun yang baru saja keluar dari ruangan pemeriksaan kesehatan sekitar pukul 12.47 WIB. Agus langsung diminta oleh dokter untuk menjalani pemeriksaan lanjutan jantung dan gigi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Rekomendasi dokter untuk Agus merupakan pada hasil pemeriksaan kesehatan gratis yang telah dilakukannya sejak pagi tadi. Senin ini merupakan hari perdana peluncuran program cek kesehatan gratis di 10.200 puskesmas yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Sebelum menjalani pemeriksaan akhir, Agus telah melaksanakan cek kesehatan darah, gigi, Elektrokardiografi (EKG) jantung, serta pemeriksaan mata dan telinga di empat ruangan berbeda.
“Pembacaan dari hasil pemeriksaan itu, saya disarankan untuk lanjut ke spesialis bedah mulut dan jantung di Rumah Sakit Pasar Rebo,” kata Agus saat ditemui sesuai menerima penjelasan dokter setelah menjalani rangkaian pemeriksaan cek kesehatan gratis.
Agus mengatakan dirinya juga diminta untuk menjalani puasa dan kembali mengikuti pemeriksaan tes laboratorium darah lengkap di Puskemas Pasar Minggu besok.
Pria kelahiran Januari 1956 itu mengetahui program cek kesehatan gratis dari istrinya yang giat menggunakan media sosial. Agus mengatakan, istrinya yang berinisiatif untuk mendaftarkan dirinya melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile (SSM).
Agus tiba di Puskmesmas Pasar Minggu pukul 11.30 WIB dengan didampingi oleh sang Istri. Saat itu, dia mengenakan setelan kemeja biru lengan pendek dan celana panjang hitam. Ia juga mengenakan topi bundar warna hijau untuk menutupi kepalanya dari hembungan angin pendingin ruangan.
“Saya sering cepat pusing kalau kepala langsung terkena AC,” ujarnya.
Agus merupakan pasien nomor dua yang menjalani pemeriksaan cek kesehatan gratis di Puskesmas Pasar Minggu kali ini. Seluruh rangkaian cek kesehatan ia jalani sekira satu jam. Termin itu terhitung sejak Agus datang di meja pendaftaran hingga menerima hasil pembacaan cek kesehatan.
Puskesmas Pasar Minggu membuka kuota cek pemeriksaan gratis maksimal 30 orang per hari. Per pukul 11.00 WIB, tercatat ada 10 orang yang telah mengajukan pendaftaran di SSM, dengan rincian dua lansia dan delapan pasien dewasa.
Selain lansia, program cek kesehatan gratis juga diminati oleh Generasi Z, salah satunya adalah Salomo Yudhira. Mahasiwa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Jawa Tengah itu juga turut mengikuti layanan program cek kesehatan gratis di Puskemas Pasar Minggu.
Laki-laki berusia 23 tahun itu mengaku diminta oleh dokter untuk melanjutkan pemeriksaan ke spesialis gigi dan poli mata. “Ada gigi yang harus dioperasi dan mata saya minus,” kata Salomo.
Salomo juga diminta oleh dokter untuk kembali ke Puskesmas Pasar Minggu besok, khususnya ke poli mata. “Yang umumnya orang normal punya jarak pandang 12 meter, saya hanya 6 meter,” ujarnya.
Salomo juga sebelumnya telah menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan gratis berupa cek kesehatan darah, gigi, EKG jantung, serta pemeriksaan mata dan telinga.
Cara Mendaftar
Hingga pukul 13.00 WIB, pelayanan program kesehatan gratis di Puskesmas Pasar Minggu masih berlangsung. Kepala Puskesmas Pasar Minggu, Sri Amalia, mengatakan pihaknya melayani empat kategori cek kesehatan gratis yakni untuk bayi, anak-anak, usia dewasa hingga lansia.
Amalia mengatakan bahwa pendaftaran cek kesehatan gratis juga dapat dilakukan di tempat dengan melampirkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). “Selain online, kami tetap melayani kunjungan yang datang langsung,” kata Amalia.
Pemeriksaan kesehatan gratis secara keseluruhan menyasar kepada tujuh bagian. Pemeriksaan diawali cek gula darah bertujuan untuk mengetahui kadar gula dalam darah tanpa harus berpuasa.
Kemudian pengukuran ketajaman penglihatan mata dan pemeriksaan EKG atau rekam jantung untuk memantau aktivitas listrik jantung. Pasien juga diminta untuk menjalani pemeriksaan gigi untuk melihat plak dan karies gigi.
Pasien akan diarahkan untuk menjalani pemeriksaan deteksi virus Humas Papillomavirus (HPV) pemeriksaan inspeksi visual dan Asam Asetat untuk mendeteksi kanker serviks stadium awal bagi pasien wanita.
Adapun pemeriksaan dan analisis skrining program cek kesehatan gratis ini untuk melihat empat penyakit pembunuh terbanyak di Indonesia seperti hipertensi, diabetes, jantung dan kanker.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Rizka Andalusia, menjamin bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk mendukung program tersebut. Mulai dari anggaran Puskesmas hingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pemerintah juga mengatur termin bagi tiap-tiap masyarakat penerima program cek kesehatan gratis agar pelaksanaannya dapat teratur. Mekanisme itu menetapkan para masyarakat baru bisa mendapatkan layanan cek kesehatan gratis pada hari ulang tahun plus 1 bulan.
Dia juga menegaskan tidak ada kuota tertentu bagi warga untuk mengikuti program tersebut. "Sasaran tergantung dari jenis usia, masing-masing berbeda-beda. Misalnya dewasa berapa, lansia berapa, tapi ini tujuannya untuk semua masyarakat Indonesia,” kata Rizka seusai meninjau hari pertama Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Cengkareng, Jakarta, Senin (10/2).
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
