Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah Hari Ini, Ribuan Personel Keamanan Dikerahkan

Ringkasan
- Presiden Prabowo melantik 961 kepala daerah terpilih dari Pilkada 2024 di Istana Kepresidenan, menandai babak baru dalam tata kelola pemerintahan daerah di Indonesia.
- Pelantikan perdana di Istana Kepresidenan ini dilalui dengan prosesi kirab dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka.
- Pengamanan acara pelantikan dibantu oleh 2.802 personel keamanan gabungan dari berbagai instansi, dengan fokus di Istana Negara, Monas, dan Gedung DPR/MPR.

Presiden Prabowo Subianto hari ini melantik secara serentak 961 kepala daerah terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Istana Kepresidenan, Jakarta. Upacara pelantikan akan berlangsung mulai pukul 10.00 WIB dan dipimpin langsung oleh Prabowo.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menegaskan bahwa ini adalah pertama kalinya pelantikan kepala daerah digelar serentak di Istana Kepresidenan.
“Momen ini menandai babak baru dalam tata kelola pemerintahan daerah di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (19/2).
Sebanyak 961 kepala daerah yang dilantik terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, serta 85 wali kota dan 85 wakil wali kota. Prosesi ini diawali dengan kirab dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka sebelum pengambilan sumpah jabatan.
Setelah dilantik, para kepala daerah akan menerima amanat dari Presiden Prabowo. Mereka juga dijadwalkan mengikuti pembekalan di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada 21-28 Februari 2025.
2.802 Personel Keamanan Dikerahkan
Untuk memastikan kelancaran acara, Polda Metro Jaya mengerahkan 2.802 personel keamanan gabungan. “Total pasukan terdiri dari 2.052 personel Satgasda, 150 personel Satgasres, serta 600 personel dari TNI, Mabes Polri, dan Pemda,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi.
Ade menambahkan bahwa pengamanan akan difokuskan di beberapa titik strategis, termasuk Istana Negara, Monumen Nasional (Monas), dan Gedung DPR/MPR. Rekayasa lalu lintas akan bersifat situasional menyesuaikan kondisi di lapangan.
“Masyarakat diimbau menghindari kawasan pelantikan dan mencari jalur alternatif guna mengurangi kepadatan lalu lintas,” ujarnya.
Ia juga meminta warga tetap waspada terhadap barang berharga dan menjaga ketertiban selama prosesi berlangsung. Sementara itu, anggota pengamanan di lapangan diminta bertindak secara humanis dan mengedepankan pendekatan persuasif.